Hitung Cepat Voxpol, Idris-Imam Unggul di Pilkada Depok

0
46
Calon Walikota Depok
Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris. (Feru Lantara/Antara)
Calon Walikota Depok
Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris. (Feru Lantara/Antara)

DEPOK-RADAR BOGOR, Pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono meraih keunggulan sementara pada Pilkada Kota Depok tahun 2020 berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh Voxpol Centre Research and Consulting.

Dari hasil hitung cepat yang dilakukan Voxpol Centre Research and Consulting, pada Rabu (9/12/2020), pasangan Muhammad Idris-Imam Budi Hartono memperoleh 53,35 persen suara, serta pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia memperoleh 46,64 persen suara, dari 93,57persen suara yang masuk hingga pukul 18:58 WIB.

Analis politik dari Voxpol Centre Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, melalui telepon selulernya, Rabu, mengatakan persentase perolehan suara dari hasil hitung cepat setelah melampaui 90 persen data masuk, maka persentase perolehan suara pasangan calon sudah tidak akan berubah jauh.

“Jika selisih perolehan suara antara pasangan calon adalah lima persen atau lebih, maka kemungkinan besar petanya tidak berubah lagi,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu (9/12/2020).

Pangi menjelaskan, Kota Depok memiliki karakter tersendiri yakni dikenal sebagai kota intelektual, relijius, serta menjadi basis massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

“Wajar kalau pasangan calon yang diusung PKS unggul pada Pilkada Kota Depok, karena Kota Depok adalah basis masa PKS. Justru menjadi sangat miris kalau pasangan calon yang diusung PKS gagal di Kota Depok,” katanya.

Menurut dia, selama tiga kali berturut-turut pada Pilkada Kota Depok sebelumnya selau dimenangkan oleh pasangan calon yang diusung oleh PKS.

Pada Pilkada Kota Depok tahun 2005 dimenangkan oleh pasangan Nurmahmudi-Yuyun Purwitasari, pada Pilkada tahun 2010 dimenangkan oleh pasangan Nurmahmudi-Muhammad Idris, serta pada Pilkada 2015 dimenangkan oleh pasangan Muhammad Idris-Pradi Supriatna.

Voxpol Centre Research and Consulting juga melihat Kota Depok sebagai kota intelektual dan rilijius, dengan faktor patron klien yang turut mempengaruhi, yakni faktor tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Depok. Menurut dia, adanya pengaruh tokoh agama dan tokoh masyarakat turut menentukan perolehan suara pada Pilkada Kota Depok. (jpg)