Nadiem: Kemendikbud Luncurkan Terobosan Baru Pendidikan Vokasi

0
31
Mendikbud, Nadiem Makarim
Mendikbud, Nadiem Makarim

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan dua program.

Pertama adalah Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) – Diploma Dua (D2) Jalur Cepat dan Kemudian Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, program ini sebagai terobosan untuk memaksimalkan penyerapan lulusan vokasi ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Dia pun menyambut baik kedua program tersebut.

Nadiem menyatakan, program-program tersebut merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, melainkan juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memilih yang terbaik untuk dirinya. Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang andal dan matang.

’’Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke Diploma Dua jalur cepat. Melalui program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan (D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,’’ ujar Mendikbud secara virtual, Selasa (15/12).

Untuk tujuan dari kedua program ini adalah agar peserta didik mendapat kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI. Dengannya, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak pun semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI.

’’Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,’’ terangnya.

Menambahkan, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan dasar dari munculnya kedua program ini, yaitu Merdeka Belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan bakat peserta didik vokasi di masa depan. Begitu pula untuk mendorong link and super match antara dunia pendidikan dan dunia industri.

’’Kedua program yang mengusung semangat Merdeka Belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri,’’ terang Wikan.

Kata dia, pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

’’Karena itu perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun link and super-match antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDI. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin,’’ jelasnya. (jpg/*)