Tito Klaim Tingkat Kepatuhan Prokes pada Pilkada Relatif Tinggi

0
41
BAHAS PILKADA: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) bersalaman dengan Ketua KPU Arief Budiman menjelang rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, kemarin (26/11). (HENDRA EKA/JAWA POS)
BAHAS PILKADA: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) bersalaman dengan Ketua KPU Arief Budiman menjelang rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, kemarin (26/11). (HENDRA EKA/JAWA POS)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengklaim, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 relatif tinggi. Hal ini dapat dilihat dari data tren peningkatan Covid-19.

“Kita lihat juga dari sisi penularan Covid, data dari Kasatgas Covid, saya kira patut kita pegang reliable, data dukungan juga jelas di semua daerah, kepatuhan pada protokol Covid pada saat pemungutan suara itu adalah berkisar 89-96 persen, artinya relatif cukup dapat dipatuhi dengan baik,” kata Tito dalam keterangannya, Selasa (15/12).

Tito menegaskan, pelaksanaan Pilkada mampu menjawab keraguan sejumlah pihak, terutama terkait ketakutan berbagai pihak bahwa Pilkada dapat menjadi klaster baru penularan Covid-19.

“Kita juga melihat data daerah yang pilkada dan non-pilkada, itu juga tidak jauh berbeda, artinya tidak terjadi lonjakan (kasus) di daerah Pilkada, justru di daerah Pilkada banyak daerah yang data merahnya menurun,” ujar Tito.

Mantan Kapolri ini meyakini, penyelenggaraan Pilkada tak akan menjadi media penularan Covid, apalagi dengan ditunjang tingkat kepatuhan masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Ada pilkada atau tidak, bukan menjadi faktor utama penularan Covid-19, faktornya ada pada tingkat kepatuhan masyarakat dalam protokol kesehatan,” cetus Tito.

Menurut Tito, pelaksanaan Pilkada Serentak pada 309 daerah yang melibatkan sekitar 100 juta pemilih di seluruh Indonesia relatif aman, baik dari gangguan konvensional ataupun penularan Covid-19. Dia mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah membantu dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada sampai saat ini dengan perencanaan dan persiapan yang sangat matang.

“Saya memberikan apresiasi kepada Ketua KPU dan jajaran KPU yang telah membuat terobosan baru ini karena dengan diatur jam seperti gaya rumah sakit, dokter, ada appointment itu membuat kerumunan tidak terjadi dan kemudian ketegasan dari aparat baik POLRI, TNI, Satpol PP, Linmas ini,” ucap Tito.

Tak hanya itu, partisipasi pemilih juga naik mencapai 75,83 persen. Menurutnya ini merupakan catatan tersendiri bagi pemerintah dan stakeholder terkait lantaran antusias masyarakat yang turut berpartisipasi di tengah pandemi Covid-19.

“Saya juga mengapresiasi masyarakat yang sudah memberikan hak pilih, yang tinggal hanya saksi-saksi. Itu juga membuat tidak terjadi kerumunan yang berarti,” ungkap Tito.

Kendati demikian, ada catatan kita di Sumba Timur dan Luwu Utara mengenai masih adanya kerumunan. Dia meminta Bawaslu bisa melakukan langkah tindakan maupun teguran sesuai aturan.

“Kita masih ada tahapan-tahapan penting. Sekarang masih rekapitulasi, kemudian nanti ada penetapan pasangan calon, mungkin ada sengketa dan setelah itu nanti ada pelantikan, masih ada tahapan-tahapan kritis yang mohon dukungan dan bantuan dari semua pihak, di antaranya dalam catatan kami per hari ini ada satu kabupaten yang itu paslonnya ada dua, bedanya 0 persen, 50-50, tapi suara masuk lebih dari 60 persen,” pungkas Tito. (jawapos)