JAKARTA-RADAR BOGOR, Polda Metro Jaya mulai mengantisipasi unjuk rasa yang akan digelr oleh simpatisin Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Guna mengamankan acara tersebut, aparat mengerahkan 5 personel gabungan. Terdiri dari Polri, TNI dan Pemerintah Daerah.
“Kekuatan 5 ribu personel kita turunkan gabungan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dihubungi, Jumat (18/12/2020).
Yusri mengatakan, Polda Metro Jaya juga menyiapkan pasukan cadangan. Pasukan ini disiapkan guna mengantisipasi apabila eskalasi unjuk rasa meningkat. Pasukan cadangan ini, ditempatkan di sejumlah lokasi strategis.
“Ada 7.500 yang kita siapkan cadangan. Cadanganya di mana, di Monas, di DPR, juga di Polda serta di Batalyon-Batalyon oleh tentara,” jelas Yusri.
Sebelumnya, Massa simpatisan Imam Besar FPI Rizieq Shihab akan menggelar unjuk rasa terkait penahanan Rizieq dan tewasnya 6 Laskar FPI. Kegiatan ini diberi nama Aksi 1812. Aksi akan dipusatkan disekitar Istana Negara, Jakarta.
Berkaitan dengan itu, Polda Metro Jaya memastikan tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) untuk unjuk rasa tersebut. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, tidak diizinkan adanya kerumunan massa dalam jumlah besar.
“Kita tidak mengeluarkan STTP, izin (keramaian) tidak dikeluarkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).
Yusri menyampaikan, unjuk rasa tetap dibolehkan meskipun tidak memiliki STTP. Namun, apabila terjadi kerumunan, petugas keamanan bersama pihak lainnya bisa membubarkannya. (jpg)