Waspada! Mutasi Virus Corona Jenis Baru, Ahli Ingatkan Bahayanya

0
41
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Varian virus Korona yang sangat menular telah muncul di Inggris jelang akhir tahun 2020. Dan, virus jenis baru ini menyebar dengan cepat ke seluruh Inggris bahkan sudah terdeteksi di negara lain. Para ilmuwan memperingatkan bahaya fenomena tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Kelompok Kerja Evolusi bekerja sama dengan otoritas medis Inggris untuk memahami bagaimana varian virus yang sekarang disebut B.1.1.7, kemungkinan besar mempengaruhi jalannya pandemi. Selain Inggris, varian jenis ini telah terdeteksi di Belanda, Denmark, dan Australia.

Ilmuwan mengatakan dua aspek B.1.1.7 yang patut diwaspadai. Salah satunya adalah jumlah mutasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Faktor lainnya adalah kecepatan virus ini menggantikan galur lain virus Sars-Cov-2 di Inggris.

Direktur Covid Genomics Initiative di Wellcome Sanger Institute Jeffrey Barrett mengatakan 23 huruf dalam kode genetik virus awal telah berubah, 17 di antaranya mungkin memengaruhi perilaku virus. Khususnya membantunya masuk dan menyebar dengan cepat di dalam sel manusia. “Varian baru ini sangat memprihatinkan,” katanya.

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa mutasi memengaruhi perjalanan penyakit pada orang yang terinfeksi B.1.1.7 atau efektivitas vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan. Tingkat rawat inap telah meningkat baru-baru ini di Inggris.

Direktur genomik penyakit menular di Scripps Research Institute di California, Kristian Andersen, mengatakan virus ini diprediksi tak memengaruhi vaksin yang sudah tersedia.

“Saya telah melihat banyak artikel yang menyatakan tidak berpengaruh pada kekebalan atau vaksin atau gambaran klinis. Namun kita tidak tahu, lihat saja beberapa minggu mendatang,” jelas Kristian.

Para ilmuwan di laboratorium mikrobiologi Porton Down Inggris dan di tempat lain bekerja keras untuk memahami apakah mutasi memengaruhi tingkat keparahan penyakit dan respons kekebalan tubuh serta penularan virus.

Pemodelan komputer menunjukkan bahwa virus ini 70 persen lebih mudah ditularkan daripada jenis Sars-Cov-2 lainnya yang beredar di Inggris dan meningkatkan positivity rate sebesar 0,4, yang membuat epidemi jauh lebih sulit dikendalikan tanpa tindakan penguncian yang ketat.

Menurut sebuah makalah yang dirilis pada Sabtu (19/12) oleh Covid-19 Genomics Consortium UK, laboratorium telah mengurutkan 1.623 genom virus Sars-Cov-2 yang menunjukkan varian B.1.1.7. Ini termasuk 519 di London, 555 di Kent, 545 di tempat lain di Inggris termasuk Skotlandia dan Wales, dan empat di negara lain.

Tes Covid-19 secara teratur tidak mendeteksi mutasi virus. Varian hanya dapat diidentifikasi melalui pembacaan semua 30.000 huruf kode genetik di setiap sampel Sars-Cov-2 dengan menggunakan mesin pengurut khusus.

“Inggris dan Denmark adalah pengurut urutan yang paling teratur dan produktif,” kata ahli genetika virus di Universitas Bern di Swiss Emma Hodcroft. “Jadi variannya bisa saja sudah ada di tempat lain tapi belum terdeteksi,” lanjut Emma.

Semua virus bermutasi dan B.1.1.7 bukanlah varian pertama yang menimbulkan kekhawatiran. Contohnya sebelumnya sudah ada mutasi D614G yang muncul di awal pandemi dan cukup meningkatkan penularan Covid-19. (jpg)