Pastikan Vaksinasi Mulai Awal 2021, Jokowi: Ekonomi Lebih Cepat Pulih

0
42
Vaksin
Proses pemindahan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, Tiongkok, tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. (MUCHLIS Jr. / BPMI SETPRES)
Proses pemindahan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. (MUCHLIS Jr. / BPMI SETPRES)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa vaksinasi segera dilaksanakan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program vaksinasi diharapkan dapat mengakhiri wabah Covid-19 yang menggerus segala sendi kehidupan.

“Yang paling penting, pemerintah akan segera memberikan vaksin gratis kepada seluruh rakyat dan akan dimulai awal tahun 2021,” ujatnya dalam acara webinar, Selasa (22/12/2020).

Jokowi berharap, program vaksinasi meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah serius dalam menangani Covid-19. Vaksinasi juga diharapkan menimbulkan rasa aman bagi kesehatan, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali menggeliat.

“Sehingga pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat, konsumsi akan naik dan kembali normal, investasi juga diperkirakan akan meningkat karena adanya UU Ciptaker,” ucapnya.

Pada akhir tahun ini, Jokowi memaparkan, ekspor Indonesia sudah mulai terlihat pulih. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, tren ini terus terjaga dan meningkat pada 2021.

“Terlebih lagi kita juga mendapatkan fasilitas GSP, Generalized System of Preferences dari AS tentunya ini akan mendorong kinerja ekspor kita,” imbuhnya.

Selain itu, Jokowi menambahkan, pada 2021 mendatang Indonesia juga akan meluncurkan Sovereign Wealth Fund (SWF) dan bernama bernama INA (Indonesia Investment Authority).

Ini merupakan sumber pembiayaan pembangunan yang baru, yang bukan berbasis pinjaman melainkan dalam bentuk penyertaan modal atau ekuitas.

Dia optimistis ini akan menyehatkan ekonomi Indonesia, menyehatkan BUMN terutama di sektor infrastruktur dan energi. Jokowi mengklaim, saat ini sudah ada beberapa negara yang menyampaikan ketertarikannya pada skema ini, antara lain Amerika Serikat, Jepang, UEA, Saudi Arabia, dan Kanada.

“Dan dalam situasi pandemi seperti ini, kita semuanya harus mampu bergerak cepat, mampu memperkuat kerja sama dan sinergi. Saya optimistis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal,” tuturnya. (jpg)