Hari Pertama Berkantor di Jakarta, Risma Sapa Penghuni Kolong Jembatan

0
37
Mensos Risma
Risma menuruni tangga menuju kolong jembatan Sungai Ciliwung, Jakarta, kemarin. ((KEMENSOS FOR JAWA POS))
BLUSUKAN: Risma menuruni tangga menuju kolong jembatan Sungai Ciliwung, Jakarta, kemarin. ((KEMENSOS FOR JAWA POS))

JAKARTA-RADAR BOGOR, Hari pertama berkantor di Jakarta kemarin (28/12), Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memulai program blusukannya. Sekitar pukul 07.00 Risma yang didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat dan Inspektur Jenderal Kemensos Dadang Iskandar memantau kawasan aliran Sungai Ciliwung di belakang kantor Kemensos.

Di flyover Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Risma bertemu dengan sepasang suami istri pemulung. Sambil membawa gerobak, pasutri itu bersiap bekerja. Risma sempat berdialog dengan keduanya terkait dengan banyak hal. Di antaranya, soal pendapatan yang diperoleh hingga tempat tinggal. Dari hasil obrolan tersebut diketahui, pasangan pemulung itu bisa mendapatkan pemasukan Rp 800 ribu/bulan. Sebagian penghasilan tersebut dikirimkan kepada anak mereka di kampung.

Risma sontak menawarkan tempat tinggal baru kepada mereka. Dengan begitu, tidak perlu lagi ada biaya kontrak. ”Saya carikan rumah ya. Jadi, nggak perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini,” katanya.

Dia juga memperbolehkan keduanya mengambil sampah di kantor Kemensos setiap hari. Namun, mereka juga harus mau diajari berwirausaha. Risma ingin mengajak pasangan tersebut mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik. ”Masak mau terus kayak gini ya. Mau ya,” ujarnya.

Mereka tidak langsung mengiyakan ajakan Risma. Keduanya bahkan sempat berkeberatan karena khawatir ditanyai tentang surat-surat keterangan kependudukan. ”Aku lho gak nanya surat. Udah ya, mau ya,” rayu Risma.

BLUSUKAN: Risma menuruni tangga menuju kolong jembatan Sungai Ciliwung, Jakarta, kemarin. (KEMENSOS FOR JAWA POS)

Setelah itu, Risma turun ke bawah jembatan dengan menggunakan tangga kayu seadanya yang dipasang warga setempat. Risma menyaksikan beberapa keluarga yang tinggal di bawah kolong jembatan. Di salah satu sudut, berjejer beberapa barang. Ada kasur gulung lusuh, lemari butut, perangkat mandi, hingga sandal jepit yang berserakan.

Aksi blusukan berlanjut. Risma menyusuri bantaran kali sambil menyapa penghuni di sepanjang kawasan tersebut. Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan itu, Risma menyampaikan lagi keinginannya mengubah nasib mereka. ”Bapak ibu, saya hanya ingin panjengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo Pak, mau ya Pak,” ungkapnya.

Dari bantaran kali, Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur di Bekasi. Balai itu digunakan untuk rehabilitasi sosial yang bersifat sementara (temporary shelter). Di sini para gepeng mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu. Selanjutnya, pemberdayaan dilakukan dengan bermitra bersama pemerintah daerah masing-masing. (jawapos)