JAKARTA-RADAR BOGOR, Daya beli masyarakat yang melambat akibat pandemi Covid-19 membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan program subsidi kuota gratis. Namun, dalam pelaksanaannya, program tersebut diakui masih belum maksimal.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Hasan Chabibie. Sebab, masalah kebenaran nomor handphone juga menjadi kendala dalam penyaluran kuota gratis.
“Saya sadar betul ini belum sempurna betul. Karena persoalan dokumentasi nomor HP itu belum tentu benar dan valid nomornya,” jelasnya dalam webinar Refleksi Pendidikan Akhir Tahun di Masa Pandemi, Kamis (31/12).
Dia mengakui bahwa memastikan verifikasi, validasi, cleansing data, hingga inject kuota sampai ke nomor penerima merupakan hal yang rumit. Namun, hal tersebut harus dilaksanakan guna membantu mereka yang membutuhkan.
“Yang ada dalam bayangan saya, sekian puluh juta itu tidak mampu atau keberatan dengan pembelian kuota yang lumayan,” imbuhnya.
Selain itu, rencananya subsidi kuota gratis ini akan dilanjutkan pada 2021 setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi program tersebut. “Bu Sri Mulyani juga minta bantuan kuota data ini diteruskan di 2021, kita lagi mikir-mikir, Pak Presiden juga mention itu sebagai langkah mitigasi yang baik dalam konteks pandemi,” tutur Hasan.
Andai betul akan dilaksanakan, pihaknya akan berupaya untuk memperbaiki sistem penyalurannya. “Kita akan terus perbaiki. Kami sadar betul ada kelemahan dan ketidaksempurnaan akibat darurat pandemi, keterbatasan waktu dan kebenaran dari nomor ponsel penerima,” pungkasnya. (jawapos)
