Kondisinya Masih Parah, Stafsus dan Jubir Jokowi Datangi Korban Banjir

0
61
Warga berjalan di dekat tumpukan mobil yang rusak pasca banjir di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Arus banjir yang deras telah menyeret mobil-mobil milik warga, lalu tertumpuk di depan pintu masuk perumahan. (istimewa)
Warga berjalan di dekat tumpukan mobil yang rusak pasca banjir di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Arus banjir yang deras telah menyeret mobil-mobil milik warga, lalu tertumpuk di depan pintu masuk perumahan. (istimewa)
Warga berjalan di dekat tumpukan mobil yang rusak pasca banjir di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Arus banjir yang deras telah menyeret mobil-mobil milik warga, lalu tertumpuk di depan pintu masuk perumahan. (istimewa)
Warga berjalan di dekat tumpukan mobil yang rusak pasca banjir di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Arus banjir yang deras telah menyeret mobil-mobil milik warga, lalu tertumpuk di depan pintu masuk perumahan. (istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono bersama Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia meninjau penanggulangan paska-banjir. Lokasinya di kawasan perumahan kawasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Masih banyak sejumlah pemukiman warga yang rusak dan butuh bantuan.

Saya menerima permintaan dari warga untuk melihat kondisi di sini, makanya saya datang ajak Angkie, perwakilan PT Adhi Karya dan juga Kementerian PUPR,” ujar Diaz dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.

Dua perumahan yang dikunjungi itu termasuk dalam kawasan terdampak banjir yang cukup parah. Karena terendam banjir hingga tujuh meter dan masih berlumpur. Perumahan yang dikunjungi adalah Villa Nusa Indah di Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor dan Pondok Gede Permai di Kelurahan Jatirasa, Bekasi.

Masalah sampah dan lumpur yang tidak kunjung diselesaikan dikhawatirkan akan membawa penyakit pasca banjir bagi warga terdampak yang banyak di antaranya merupakan anggota Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C).

Ketua KP2C Puarman mengatakan, warga sebetulnya sudah dari lama ingin ada normalisasi sungai, tanggul permanen, dan dibuatkan pintu pengendali air serta waduk di hulu sungai Cileungsi dibangun. 

ini akan sangat membantu warga di sini,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Diaz mengapresiasi kinerja KP2C yang sangat membantu warga, terutama untuk memberikan peringatan dini ke warga sekitar yang terdampak melalui 7.200 warga dan belasan grup Whatsapp. 

KP2C ini harus menjadi percontohan bagi wilayah lainnya yang rawan banjir,” ungkap Diaz yang ikut meresmikan sistem peringatan dini banjir pada 2018 di empat titik kawasan Bekasi. (jwp)