Heboh Kemunculan Sunda Empire, Gunakan Pakaian Mirip Seragam Militer

0
8660
Komunitas Sunda Empire. Istimewa
Komunitas Sunda Empire. Istimewa

BANDUNG–RADAR BOGOR, Belum usai masyarakat dihebohkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat, kini publik kembali digemparkan kemunculan Sunda Empire-Earth Empire (SE EE). Keberadaan Sunda Empire ini sendiri diawali dengan menyebarnya tangkapan layar unggahan pemilik akun Renny Khairani Miller..

Foto-foto itu sendiri diunggah pada 9 Juli 2019 lalu. Akan tetapi, unggahan itu sudah dihapus pada 16 Januari 2020. Kendati demikian, tangkapan layar unggahan itu sudah menyebar ke media sosial.

Pasiter Kodim 0618 BS Mayor Faisal Efendi membenarkan Sunda Empire memang pernah ada di Kota Bandung. Akan tetapi, saat ini, kelompok yang mengklaim bakal jadi pemerintahan dunia itu sudah tidak ada lagi.

Faisal menyampaikan, pihaknya pernah mendatangi langsung kelompok Sunda Empire. Pasalnya, kelompok itu menggunakan seragam militer lengkap dengan pangkat dan atributnya. “Kodim pernah menegur keberadaan komunitas tersebut karena menggunakan pakaian yang mirip dengan seragam militer,” jelasnya, Jumat (17/1/2020).

Faisal menegaskan, tidak ada pihak manapun yang bisa dan boleh mendirikan atau mendeklarasikan negara di dalam negara. Dan hal itu sudah jelas tertuang di dalam Undang-Undang. “Hal itu tidak dapat di tolerir. Kalau ada (Sunda Empire), berhadapan dengan kami,” tegasnya.

Terpisah, Jabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kota Bandung, Sony menyatakan, sejatinya Sunda Empire terjadi pada tahun 2018 lalu. “Jadi Sunda Empire itu kejadiannya 2018,” ujarnya melalui sambungan teleponnya.

Bahkan saat itu, keberadaan Sunda Empire sudah ditangani langsung oleh Kodim. “Jadi ini mah latah kejadian yang di Purworejo itu (Keraton Agung Sejagat). Ini kejadian 2018 itu di up lagi,” terangnya.

Sonny juga memastikan bahwa Sunda Empire bukan organisasi kemasyarakatan. “Mereka bukan ormas, tidak terdaftar sebagai ormas,” ungkapnya.

Sonny melanjutkan, pihaknya selama ini terus bersinergi dengan kepolisian dan TNI untuk mendeteksi masalah secara dini. “Kita bersama aparat polisi dan TNI pasti akan memantau terus pergerakan-pergerakan seperti itu,” paparnya.(pojoksatu)