JAKARTA-RADAR BOGOR, Kepergian tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Solah meninggalkan duka untuk masyarakat Indonesia. Sejumlah tokoh turut mendatangi rumah duka yang berlokasi di Jalan Bangka Raya Nomor 2B, RT3/RW5, Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Salah satu pejabat negara yang hadir melayat, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Mantan Kapolri ini menyebut, Gus Solah merupakan sosok yang sederhana, Tito pun mengaku kerap mendapat kritik olehnya.
“Saya melihat beliau adalah pribadi yang sederhana. Terus terang sangat baik hati dan juga kritis. Saya juga kadang-kadang dikritik oleh beliau, dan saya berterimakasih atas kritik itu,” kata Tito ditemui di rumah duka, Minggu (2/2) malam.
Kritik itu didapat Tito saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolri. Gus Solah, lanjut Tito, menginginkan agar Polri bertindak tegas. “Kemudian juga harus taat pada hukum dan lain-lain,” sambungnya.
Oleh karena itu, Tito menyampaikan, duka cita atas kepergian pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur ini. Ia pun mendoakan agar Allah SWT menerima semua amal kebaikan Gus Solah.
“Atas nama pribadi, keluarga dan juga menteri dalam negeri saya mengucapkan turut berduka cita sedalamnya. Sekaligus juga mendoakan semoga Allah mengampuni semua dosa Almarhum, sekaligus melapangkan, meluaskan, memberikan alam kubur yang terang dan indah oleh Allah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid atau yang dikenal dengan panggilan Gus Solah meninggal dunia. Pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng itu mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2) sekitar pukul 20.59 WIB.
Gus Solah merupakan tokoh nasional yang beberapa kali menjabat posisi penting. Pernah juga menjadi cawapres mendampingi Wiranto pada Pilpres 2004. Namun harus kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Gus Solah juga merupakan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Mereka merupakan anak dari pasangan Wahid Hasyim-Sholehah. Kakek keduanya merupakan Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Jabatan terakhir yang diemban Gus Solah yakni menjadi anggota Dewan Etik Mahkamah Konstitusi. Namun, pada 2018 lalu, dia mengundurkan diri karena sakit. Kini posisi tersebut diduduki Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. (jwp)