JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan, perusahaan Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) tidak ada masalah dalam pembayaran klaim peserta. Hingga saat ini kondisi operasional perseroan masih terbilang cukup sehat.
“Klaim-klaim ASABRI ngga ada masalah bisa dibayarkan kapanpun,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kawasan Wahid Hasyim Jakarta, Minggu (19/1).
Mengenai persoalan ASABRI yang saat ini mencuat, kata Arya, akan diproses oleh kementerian terkait selain BUMN, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Lagi proses lah,” ucapnya.
Menurutnya, dalam pembenahan di tubuh ASABRI berbeda dengan PT Jiwasraya (Persero), karena merupakan asuransi sosial. Sehingga tidak dapat melibatkan investor atau pihak luar.
“Ini agak beda ya kalau ASABRI kan investor nggak bisa masuk karena dia kan asuransi sosial, itu lagi ditanggulangi,” tutupnya.
Sebagai informasi, ASABRI mencuat sejak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyebut ada dugaan korupsi Rp 10 triliun. Meskipun demikian, Pihaknya telah menyangkal hal tersebut.
Beberapa waktu lalu, Direktur Utama ASABRI, Sonny Widjaja mengklaim tidak ada praktik korupsi yang terjadi di tubuh perseroan. Selain itu, menjamin dana prajurit yang dikelola oleh pihaknya tetap aman.
ASABRI sendiri diduga memiliki masalah yang sama dengan Jiwasraya, yakni masalah investasi di saham gorengan seperti di PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Sido Mulyo Tbk (SDMU), dan PT Hanson International Tbk (MYRX). (jwp)