Antisipasi Virus Corona, Produk Asal China Disetop

0
177
Petugas medis mengenakan baju khusus dalam menangangi pasien virus corona
Petugas medis mengenakan baju khusus dalam menangangi pasien virus corona

JAKARTA–RADAR BOGOR,Langkah-langkah preventif untuk mencegah virus corona masuk Indonesia terus digeber. Setelah menghentikan layanan bebas visa dan menunda penerbangan dari dan ke Tiongkok, sasaran berikutnya adalah bahan makanan.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, memastikan akan menyetop impor makanan maupun bahan makanan asal Negeri Bambu tersebut. ’’Karena kondisi yang tidak menentu ini, kami akan setop sementara pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut,” ujar Agus. Dia meminta semua pihak memahami kebijakan tersebut. ’’Ya, bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya,” ujar Agus.

Meski begitu, Agus mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak bersifat permanen. Moratorium impor berlangsung hingga kondisi wabah virus tersebut mereda. Dengan demikian, Kemendag belum dapat memastikan sampai kapan penyetopan tersebut berlangsung. Namun, jika merujuk pada kasus merebaknya SARS, penghentian impor berlangsung hingga sembilan bulan. ”Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeur. Kita harus hadapi dengan bijak,” tegasnya.

Sementara itu, pemerintah menyiapkan beberapa skenario terhadap 238 WNI yang kini dikarantina di Natuna. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Anung Sugihantono menyatakan, kondisi para WNI itu terus dipantau. Terutama untuk melihat apakah ada yang demam dan sakit tenggorokan. ”Jika dalam 14 hari tidak ada gangguan, observasi dirasa cukup,” tuturnya, kemarin (3/2). Namun, jika ada yang sakit, skenarionya akan lain.

Jika ada satu atau lebih yang memiliki gejala sakit, akan disiapkan medical evacuation. Di Natuna sendiri sudah disiapkan rumah sakit. Namun, menurut Anung, ada kemungkinan perawatan lebih lanjut di Jakarta.

Kemenkes juga memberikan atensi kepada tiga WNI yang tertahan di Wuhan. Pemerintah China melarang mereka ikut dalam penerbangan pulang ke tanah air karena tidak lolos tes kesehatan. Anung menjelaskan, tiga WNI tersebut kini mendapat perawatan dari tim medis Tiongkok. Sedangkan kepada mereka yang pernah melakukan kontak dengan tiga WNI tersebut, kemenkes akan melakukan pemantauan. Namun, tidak ada pemisahan kamar di lokasi karantina.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi kembali mengingatkan bahwa penghentian penerbangan dari China akan dimulai besok (5/2) pukul 00.00. WNI yang sedang berkunjung ke China diminta mempercepat kepulangan. ’’Kami kasih kesempatan sampai Rabu pukul 00.00 supaya mereka bisa pulang ke Indonesia,’’ terangnya.

Mengenai WNI yang berhasil dievakuasi ke Natuna, Budi menjelaskan bahwa pihaknya akan menunggu sampai proses karantina selesai. ’’Setelah itu akan kami pikirkan bagaimana mentransfer mereka ke daerah masing-masing,’’ tuturnya. Yang jelas, bila sudah berada di Natuna, semua penerbangan memungkinkan untuk membawa mereka. Apalagi, sejumlah maskapai sudah menawarkan kepada Kemenhub untuk membawa mereka pulang ke daerah masing-masing.

Budi menambahkan, bila tidak ada perubahan, rencananya pekan ini presien akan membahas dampak-dampak yang terjadi sebagai akibat merebaknya 2019-nCoV. Beserta tindak lanjut apa yang perlu dilakukan berikutnya.

’’Dalam 2–3 hari mendatang akan dibahas di rapat terbatas dengan presiden terkait dampak-dampak ekonomi dari adanya penundaan penerbangan,” kata Budi. Dampak yang ditimbulkan misalnya berapa jumlah penumpang penerbangan yang terdampak penundaan penerbangan.

Budi memerintahkan Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dan memberi solusi bagi maskapai maupun penumpang yang telah memiliki tiket dari dan ke China. ”Refund tiket bisa ditukar dalam bentuk pengalihan tujuan penerbangan lain yang tidak dilarang pemerintah maupun untuk tujuan yang sama jika penundaan sudah dicabut,”lanjutnya.

Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto mengatakan, pihaknya dan operator akan membahas dan mendata detail jumlah penumpang akibat penundaan tersebut.

”Besok (hari ini, red) diharapkan sudah ada data yang pasti,” tutur Novie.

Selain penerbangan, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut juga melakukan langkah-langkah terkait pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia. Caranya dengan melakukan perlindungan dan pemeriksaan kesehatan terhadap kru angkutan laut.

Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo mengatakan, pemeriksaan kemungkinan terjangkitnya virus corona terhadap kru kapal telah melalui proses yang ketat sesuai standar Kementerian Kesehatan dan WHO.   ”Ada area tertentu untuk labuh jangkar, selanjutnya Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat akan memeriksa para kru kapal. Kalau klir maka kru boleh pulang. Kalau ada gejala akan dikirim ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah di masing-masing provinsi,” ungkap Agus.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, dampak virus corona dikhawatirkan bisa memengaruhi ekonomi RI. Menurut Airlangga, sektor pariwisata dan perdagangan tentu akan terdampak.

’’Ini tentu kita akan lihat berapa besar dampaknya selain tourism, Jadi tourism sudah pasti akan kena. Singapura kemarin menyatakan sudah melarang orang yang ke China dalam 2 minggu terakhir. Siapa pun yang ke China 2 minggu terakhir dilarang masuk ke Singapura,’’ ujarnya di Wisma Antara, Jakarta, kemarin (3/2).

Airlangga menjelaskan, kedatangan wisman dari China ke beberapa wilayah Indonesia mencatat jumlah yang besar. Dia menyebut wilayah Sulawesi Utara maupun Riau akan mengalami dampak di sektor pariwisata karena virus corona.

Sektor lainnya yang disebutnya terdampak yakni supply chain. Seperti diketahui, Wuhan adalah sumber dari bahan baku beberapa industri.

’’Kita masih beruntung karena pengaruh spare part dari Wuhan itu tidak terlalu berpengaruh dalam industri otomotif kita. Tapi otomotif dunia dan elektronik dunia ini berpengaruh. Sehingga tentu bagi Indonesia kita melihat dampak terhadap industri lain seperti industri makanan minuman dan lain-lain,’’ jelasnya. Airlangga berharap vaksin atau antivirus untuk menyembuhkan wabah virus corona bisa segera ditemukan agar wabah tersebut dapat segera dihentikan.

Terpisah, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menuturkan hal serupa. Menurut dia,  salah satu dampak yang pasti dirasakan adalah sektor pariwisata Indonesia.

’’Adanya situasi ini tiap-tiap manusia sudah membatasi untuk melakukan pergerakan sehingga itu pasti ada dampak­nya terhadap pariwisata,’’ ungkapnya.

Menyinggung mengenai perkembangan isu 2019-nCoV kaitannya dengan perdagangan, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan akan segera menyetop impor makanan maupun bahan makanan asal China. Langkah ini diambil untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona atau 2019-nCoV yang berasal dari China. ’’Memang sesuai dengan kondisi yang tidak menentu mengenai virus, kami akan setop sementara untuk pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut,” ujar Agus.

Penghentian impor ini, lanjut Agus, sejalan dengan adanya imbauan penghentian kebijakan bebas visa untuk warga negara China. Agus mengatakan bahwa saat ini penduduk Indonesia tercatat sebanyak 260 juta jiwa, sehingga pemerintah harus mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

’’Semua impor yang berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ya, bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya,” ujar Agus.

Meski begitu, Agus mengata­kan bahwa penyetopan impor pro­duk China tersebut tidak dilakukan secara permanen. Moratorium impor berlangsung hingga kon­disi wabah virus tersebut mereda. Dengan demikian, Kemendag juga belum dapat memastikan sampai kapan penyetopan terse­but akan berlangsung.

Merujuk dari kejadian serupa virus corona, Agus mengatakan bahwa pada kasus SARS terjadi hingga sembilan bulan lama­nya. ”Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeur. Kita harus hadapi dengan bijak. Dan secara detail bagaimana kasus ini kita tangani,” pungkas Agus.(lyn/mia/dee/byu/agf)