Tangani Wabah Virus Corona, Pemerintah Cari Pulau Khusus

0
99
Tim medis dengan pasien yang akan memeriksa warga terkait penyebaran virus corona. Foto: AFP
Tim medis dengan pasien yang akan memeriksa warga terkait penyebaran virus corona. Foto: AFP
Tim medis dengan pasien yang akan memeriksa warga terkait penyebaran virus corona. Foto: AFP
Tim medis dengan pasien yang akan memeriksa warga terkait penyebaran virus corona. Foto: AFP

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemerintah Indonesia terus berusaha agar virus corona tidak menjangkiti masyarakat. Salah satunya dengan mencari pulau khusus untuk menangani resiko wabah virus corona. Hal itu disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD.

“Nanti akan segera dirapatkan. Kita akan cari satu tempat kosong, masih banyak ribuan pulau yang masih kosong. Rencana dipilih satu khusus untuk RS, bukan hanya corona tapi jangka panjang khusus yang menangani virus-virus menular,” ujar Mahfud saat ditemui di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2).

Selain rumah sakit, kata Mahfud, lokasi itu juga akan menjadi pusat rehabilitasi. Ia memastikan hingga saat ini belum ada satu pun warga di Indonesia yang terkena virus yang mewabah dari China tersebut.

Sementara itu, ratusan WNI yang dievakuasi dari daerah wabah virus corona di Wuhan, China itu saat ini dalam kondisi sehat. Para WNI itu sendiri Kepulauan Riau.

“Kita kan juga tidak mungkin membawa orang terkena virus, karena China pun tidak membolehkan bawa keluar. Jadi yang di Natuna itu sehat semua, cuma memang harus ikut prosedur internasional 14 hari diisolasi di sana,” kata Mahfud seperti dikutif dari cnnindonesia.

Rencana ini sebelumnya sempat disampaikan Kepala BNPB Doni Moenardo. Pemerintah berencana memilih satu kawasan yang relatif jauh dari permukiman penduduk sebagai pusat rehabilitasi warga terkait virus menular.

Dihimpun dari pemberitaan sejumlah media, Doni menyatakan baru berkomunikasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengenai sejumlah tempat yang akan menjadi pilihan.

Salah satu tempat yang masih menjadi alternatif adalah Natuna, Kepulauan Riau. Sementara itu, sebanyak 64 rumah sakit milik badan usaha milik negara (BUMN) bersiaga dan juga melakukan sosialisasi tentang infeksi virus corona.

Direktur Utama RS Pertamina Pusat Fathema Djan Rachmat menjelaskan penyebaran virus corona ini hanya bisa dicegah dengan membangun kesadaran dan kerja sama semua instansi terkait dengan rumah sakit terutama rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.

“Pemahaman dan kerja sama harus dilakukan oleh semua pihak terkait dan 64 rumah sakit BUMN harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia,” kata Fathema, Jakarta, Kamis, seperti dikutip dari Antara.

Rumah sakit diimbau untuk melakukan kordinasi dengan Kemenkes dan Dinas Kesehatan dari tingkat daerah hingga pusat dan 3 rumah sakit yang menjadi rujukan secara nasional yaitu RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta RS BUMN cepat tanggap dalam mencegah masuknya virus tersebut masuk ke Indonesia. Langkah kesiapsiagaan tersebut dibuktikan dengan membentuk tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran virus Corona di seluruh Indonesia. Wabah virus corona yang berasal dari China itu telah menyebar ke 27 negara, sehingga menjadi perhatian badan kesehatan dunia, WHO.(pin/cnn)