DPR Dukung Pemerintah Evakuasi Kru WNI Kapal Diamond Princess

0
58
Penumpang kapal pesiar Diamond Princess lega setelah karantina berakhir. Mereka yang dinyatakan negatif virus Korona memilih langsung pulang (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Penumpang kapal pesiar Diamond Princess lega setelah karantina berakhir. Mereka yang dinyatakan negatif virus Korona memilih langsung pulang (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Penumpang kapal pesiar Diamond Princess lega setelah karantina berakhir. Mereka yang dinyatakan negatif virus Korona memilih langsung pulang (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Penumpang kapal pesiar Diamond Princess lega setelah karantina berakhir. Mereka yang dinyatakan negatif virus Korona memilih langsung pulang (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Langkah pemerintah melakukan evakuasi terhadap kru Kapal Diamond Princess didukung penuh DPR. Wakil Ketua DPR-RI Rachmat Gobel menegaskan, tanpa mengurangi prinsip kehati-hatian dalam menangani kasus virus Korona, pemerintah harus segera melakukan evakuasi terhadap 78 warga negara Indonesia awak kapal pesiar Diamond Princess.

“Saya mendukung prinsip kehati-hatian yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, disisi lain, keselamatan para kru untuk segera dievakuasi dalam kondisi sehat, juga harus menjadi prioritas utama pemerintah,” tegas Rachmat Gobel, di Jakarta, Kamis (27/2).

Seperti diumumkan pemerintah melalui Menko PMK, Kamis (27/2), proses evakuasi kru Diamond Princess akan dilakukan dengan pesawat. Namun, jadualnya masih belum dipastikan. “Presiden telah memutuskan untuk melakukan evakuasi dengan pesawat, tapi waktunya masih menunggu negosiasi,” kata Menko PMK Muhajir Effendi.

Rachmat yang merupakan legislator dari Partai Nasdem itu menilai, jika tidak bisa segera melakukan evakusi, maka pemerintah dinilai kurang sigap dan tidak memiliki rencana yang jelas untuk memulangkan para kru ke tanah air.

“Negara lain seperti seperti Filipina dan India telah melakukan evakuasi seluruh warganya. Sementara Indonesia sebagai negara asal kru terbesar ketiga, belum menyampaikan jadwal evakuasi. Ketidaktegasan ini akan menimbulkan kekhawatiran dan dan rasa was-was bagi para kru, akan kesehatan dan keselamatan mereka,” kata Rachmat.

Rachmat juga mengingatkan, adanya protokol kesehatan dan karantina untuk mencegah terjadinya penularan. “Saya yakin Pak Menkes (Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto) memiliki sistem dan kemampuan yang tinggi, menjalankan protokol karantina dengan benar. Hal itu sudah dibuktikan ketika menangani WNI yang dijemput dari China. Kenapa untuk kru kapal ini tidak yakin,” tegas Rachmat.

Sementara itu, tambah Rachmat, pihaknya telah mengetahui bahwa pada Rabu (26/2), Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Akiba, telah mengundang Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, untuk menyampaikan pesan dari Kantor PM Shinzo Abe, terkait proses evakuasi penumpang dan kru di Kapal Diamond Princess.

Meningkatkan Kewaspadaan
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta, pemerintah tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan penyebaran virus Korona (COVID-19). Pemerintah dan masyarakat juga diminta agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti terus informasi perkembangan penyebaran virus ini.

“Kita perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam mendeteksi virus ini. Meskipun dinyatakan belum ditemukan di Indonesia, dan kita mensyukuri ini, namun dengan perkembangan dunia saat ini, kita tetap harus waspada – dan masih ada potensi kemunculan virus Korona di Indonesia,” kata Rerie, sapaan akrab Lestari, Rabu (26/2).

Rerie merujuk sebuah laporan yang menyebutkan Covid-19 kini telah menyebar luas di beberapa bagian Asia, Eropa dan Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir. “Terakhir diberitakan Wakil Menteri Kesehatan dan anggota parlemen Iran dinyatakan positif terjangkit virus Korona,” lanjut Rerie. (jwp)