Kasus Virus Korona di Tiongkok Menurun, Menlu Pantau WNI di 4 Negara

0
52
Menlu Retno Marsudi bersama sejumlah Menteri lainnya dan beberapa pimpinan redaksi media di Indonesia pada acara makan malam di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). (Saifan Zaking/JawaPos.com)
Menlu Retno Marsudi bersama sejumlah Menteri lainnya dan beberapa pimpinan redaksi media di Indonesia pada acara makan malam di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3). (Saifan Zaking/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Berdasar data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (3/3), tercatat ada 90.893 kasus positif virus Korona di seluruh dunia. Sebanyak 50 ribu diantaranya dinyatakan sembuh dan angka kematian 3.110 orang.

Dan yang melegakan, negara sumber virus yakni Tiongkok, angka penularan mulai menurun. Pada Selasa (3/3) Tiongkok melaporkan ada 129 kasus baru. Angka itu lebih rendah sejak 20 Januari 2020. Saat itu terdapat 278 kasus positif virus Korona jenis baru atau COVID-19.

“Angkanya menunjukkan bahwa perkembangan yang ada di Tiongkok menurun. Sementara terjadi perubahan atau peningkatan di negara di luar Tiongkok termasuk empat negara yaitu Iran, Jepang, Korea Selatan, dan Italia,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada Selasa (3/3) malam di Hotel Borobudur, Jakarta.

Menlu Retno juga memberikan penegasan bahwa hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemerintah harus lebih ketat lagi dalam melindungi masyarakatnya, baik di dalam dan luar negeri.

“Oleh karena itu dari waktu ke waktu kita terus memonitor kondisi WNI, semuanya kita monitor tetapi perhatian kita berikan kepada negara-negara yang sedang mengalami perkembangan kasus yang signifikan,” tuturnya.

Pihaknya juga telah melakukan komunikasi secara intensif kepada para WNI, khususnya di empat negara tadi. Untuk sejauh ini, kondisi WNI di negara tersebut dalam kondisi yang baik.

“Sementara yang dari Korea Selatan, Italia, dan Iran, kondisi WNI kita dalam kondisi baik dan komunikasi intensif terus dilakukan dengan KBRI kita,” kara Retno.

Selain itu, perwakilannya juga melakukan komunikasi intensif dengan otoritas setempat dengan memberikan semangat bahwa mereka bisa menangani masalah tersebut. “Karena sekali lagi di dalam situasi seperti ini diperlukan saling dukung satu sama lain. Jangan kita panik, kita mesti waspada tetapi kita juga harus memberikan dukungan kepada otoritas negara lain yang ada warga negara kita bahwa mereka akan mampu,” tutupnya.(jwp)