CIANJUR-RADAR BOGOR, Pasca merebaknya virus corona di sejumlah negara dan pengumuman pemerintah terkait dua orang positif Corona, masker menjadi langka di pasaran.
Hal ini juga dirasakan SMK Assuyutiyah, Cianjur. Guru dan murid merasa cemas. Dengan inisiatif, mereka nampak menggunakan kerudung sebagai pengganti masker. Salahseorang siswi SMK Assuyutiyah, Rahma (18) mengaku takut dengan adanya kabar di Cianjur ada yang suspect corona.
“Saya syok. Saya bingung. Ini virus menakutkan,” cemasnya, (3/3) dikutip radarcianjur.com
Rahma pun kerap kali mencemaskan keadaan orangtuanya di rumah. Dia berencana akan mencari masker untuk kebutuhannya dan keluarga. Untuk sementara ia menggunakan kerudung sebagai pengganti masker. “Saya baru dapat kabar, pas mau beli masker ke toko lagi kosong terpaksa untuk sementara gunakan kerudung,” ulasnya.
Apa yang sebenarnya terjadi di tengah masyarakat hari ini? Pengamat Sosial Universitas Indonesia, Devie Rahmawati menjawab, dampak sosial yang terjadi di masyarakat akan beranekaragam. Namun, ia menilai semuanya masih dalam kategori wajar. “Wajar ya kalau misalkan ada yang pakai-pakai kerudung atau sarung mungkin nanti untuk menutupi wajah. Karena itu merupakan reaksi alamiah manusia, reaksi normal untuk bertahan hidup,” ujarnya kepada Radar Cianjur.
Ia menjelaskan, manusia dibekali dengan kemampuan untuk bertahan hidup. Dalam hal ini, manusia sedang berhadapan dengan corona yaitu virus berbahaya yang mematikan. Maka untuk itu, seharusnya manusia khususnya pemerintah harus mampu menerjemahkan kondisi bertahan hdiup ini dalam bentuk yang lain.
Poinnya, pemerintah sebaiknya sesegera mungkin untuk memberikan informasi yang masif namun komperhensif dengan cara yang sistematis. “Kan kasian banyak masyarakat yang tidak mengerti dengan persis apa itu corona. Di sinilah peran serta pemerintah memberikan informasi yang tepat,” tuturnya, kemarin. (dil/yaz/radarcianjur)