BOGOR – RADAR BOGOR, Wabah virus corona (Covid-19) yang tak kunjung reda memicu kekhawatiran pada penyelenggaran ibadah haji tahun 2020 yang akan dimulai tiga bulan lagi.
Hingga kemarin, Kerajaan Arab Saudi belum mengambil sikap terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan Kerajaan Saudi masih menunggu perkembangan kondisi dunia terkait meluasnya corona.
Sementara ini, Arab Saudi hanya menangguhkan izin perjalanan termasuk umrah ke negara itu. “Kalau kita tanya (perihal kepastian pelaksanaan haji) jawabannya pasti sama lihat perkembangan lebih lanjut,” katanya di Kementerian Agama.
Terkait penyebaran virus Covid-19, Menag meminta seluruh masyarakat berdoa agar sebelum pelaksanaan haji, penyebaran virus dapat berhenti. Pemerintah Indonesia berharap Arab Saudi segera mengeluarkan kepastian jauh-jauh hari, tidak mendadak seperti penghentian umrah saat ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bogor Ansorullah menambahkan, pemberangkatan jemaah calon haji (calhaj) Kota Bogor masih sesuai jadwal. Belum ada pengumuman terbaru dari pemerintah terkait pelaksanaan musim haji tahun 2020. “Sampai saat ini isu wabah corona belum mempengaruhi keberangkatan jemaah haji,” ujarnya kepada Radar Bogor, Kamis (5/3/2020).
Hanya saja, ia meminta calhaj untuk mempersiapkan kesehatannya dan tidak berpergian ke luar negeri. Terutama ke negara yang sedang terserang wabah Covid-19.
Adapun tahun ini, Kota Bogor akan memberangkatkan 984 calhaj. “Mereka yang berangkat adalah calon jemaah haji yang melakukan pendaftaran di tahun 2012 akhir dan semester pertama 2013,” beber dia.
Disisi lain, jika merujuk kalender hijriyah pemerintah Arab Saudi, musim umrah 1441 H tersisa tiga bulan. Setelah itu umrah ditutup karena masuk musim haji. Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menuturkan belum ada kepastian di sisa waktu tiga bulan ke depan, penerbangan umrah dibuka kembali atau tidak.
Seharian kemarin beredar dua kabar yang sempat viral. Yaitu kabar bahwa pekasanaan haji selama 2020 ditutup. Selain itu juga ada kabar jamaah umrah diminta meninggalkan Arab Saudi dalam tempo tiga hari terhitung sejak 5 Maret kemarin.
Untuk memastikan kabar tersebut, Endang menghubungi Direktur Urusan Travel Umrah Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi Abdurrahman Al Segaf. ’’(Abdurrahman Al Segaf, Red) menyebutkan bahwa berita tentang diharuskannya jamaah umrah meninggalkan Arab Saudi dalam waktu tiga hari itu adalah tidak benar,’’ tutur Endang.
Dia mengatakan jemaah umrah asal Indonesia maupun negara lainnya tetap diperbolehkan untuk menjalankan ibadah umrah sampai habis masa paket perjalanan umrahnya. Untuk jemaah asal Indonesia, rombongan jemaah umrah paling lama tinggal di Saudi hingga 15 Maret depan. Endang mengatakan proses pemulangan jemaah umrah berjalan normal.
Selanjutnya kabar bahwa perjalanan umrah ditutup selama satu tahun sepanjang 2020 juga tidak benar. Sampai saat ini penerbangan kedatangan jemaah umrah memang masih dihentikan sementara. Selain itu Arab Saudi juga belum merilis tanggal penghentian sementara itu sampai kapan.
Terkait dengan pelaksanaan haji 2020 Abdurrahman menuturkan tidak ada masalah. Sampai saat ini pemerintah Arab Saudi belum memutuskan terkait pembatalan pelaksanaan haji 2020. Tim pencari hotel maupun katering untuk persiapan haji 2020 dari Kementerian Agama juga sudah berada di Saudi sejak awal Maret lalu. (ded/wan/c)