Viral! Video Siswi Digerayangi Ramai-ramai Teman Kelas, DP3A Geram

0
189
Siswi digerayangi ramai-ramai oleh teman kelasnya. Repro
Siswi digerayangi ramai-ramai oleh teman kelasnya. Repro
Siswi digerayangi ramai-ramai oleh teman kelasnya. Repro
Siswi digerayangi ramai-ramai oleh teman kelasnya. Repro

JAKARTA-RADAR BOGOR, Video siswi digerayangi ramai-ramai oleh teman kelasnya di dalam ruangan menghebohkan publik.

Informasi yang beredar, pelecehan itu terjadi di salah satu sekolah di wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong), Senin (9/3/2020).

Kepala Seksi Kesejahteraan Anak Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolmong, Rahmawati Gomuhong berjanji akan menelusuri video tersebut.

“Informasi sementara yang kita rangkum, itu terjadi di salah satu SMK yang ada di Bolmong, besok pagi akan kita langsung turun ke sana bersama dengan Forum Anak dan pihak kepolisian, untuk mengkroscek kejadian tersebut,” ucap Rahmawati, seperti dikutip Pojoksatu.id dari Manado Post, Selasa (10/3/2020).

Rahma sapaan akrabnya, sangat menyayangkan terjadinya pelecehan tersebut. Ia mengecam tindakan tak terpuji itu.

“Kejadian itu sangat disayangkan. Saya secara pribadi dan kami sebagai instansi sangat mengecam kejadian tersebut, tidak seharusnya sesama teman melakukan bullying, apalagi hingga pelecehan seperti itu,” kecamnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Daerah Sulut Mieke Pangkong mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan SKPD terkait di Bolaang Mongondow (Bolmong) untuk mencari tahu lokasi dan asal sekolah dalam video tersebut.

“Kita sementara berkoordinasi untuk mencari daerah dan sekolah yang ada dalam video. Yang pasti ini akan diseriusi, karena sangat miris apa yang terjadi dalam video,” bebernya.

Pangkong geram lantaran insiden tersebut menimpa remaja perempuan di lingkungan sekolah.

“Otomatis karena statusnya masih sekolah, ya masih masuk dalam usia anak remaja. Tentu kita sayangkan kenapa bisa seperti itu,” katanya.

“Tapi saya belum bisa berkomentar banyak, karena belum mendapatkan kepastian, apakah di Sulut atau dimana,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut Grace Punuh yang dihubungi via WhatsApp belum merespon. Pesan serta video yang dikirimkan belum dibaca. (PJS