BOGOR – RADAR BOGOR, Warga Kota dan Kabupaten Bogor yang masuk dalam pemantauan dan pengawasan terkait Virus Corona hingga pekan kemarin tercatat 87 orang.
Sebanyak 70 dinyatakan sehat, 15 orang masih tahap pemantauan (ODP) dan dua orang dilakukan pengawasan (PDP).
Bupati Bogor Ade Yasin memastikan Pemkab Bogor akan terus meng-update data-data penyebaran wabah Covid-19 secara transparan dan apa adanya.
’’Kami, akan lakukan semua yang bisa kami kerjakan, untuk melindungi warga,’’ ungkapnya.
Ade Yasin sempat dibuat kesal dalam ruangan teleconference Bank Jawa Barat (BJB), Senin (16/3/2020). Pasalnya ada ketidaksesuaian data antara Pemkab Bogor dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, ada enam warga Bogor berstatus PDP corona. Lima PDP berada di Kabupaten Bogor dan satu PDP di Kota Bogor.
“Jadi data dari pemprov setelah kami cek tidak ada. Jejaring kami dari pemerintah pusat pun tidak ada. Jadi, saya minta klarifikasi data itu dari mana,” sebut Ade, usai rapat koordinasi.
Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengungkapkan, secara keseluruhan ada 18 PDP dan 48 ODP corona di Kabupaten Bogor dalam rentang waktu Januari hingga awal Maret 2020.
Dari jumlah itu, 17 PDP dan 39 ODP dinyatakan negatif. “Sehingga sekarang masih menyisakan tujuh ODP dan 1 PDP lagi,” ucap dia.
Hingga kemarin, Dinkes masih menelusuri jejak pelaksanaan seminar di salah satu hotel di Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Seminar itu diketahui diikuti dua pasien positif corona asal Solo. “Peserta seminar diperkirakan diikuti 200 orang yang berasal dari berbagai daerah,” ucapnya.
Dia meyakini penularan Covid-19 dua warga Solo itu, bukan saat seminar berlangsung. Karena berdasarkan hasil tes 15 karyawan yang bekerja di hotel lokasi seminar, hasilnya negatif. “Kami masih mencari perusahaan penyelenggara ini,” imbuh dia.
Sementara itu, warga Kota Hujan yang masuk daftar ODP Covid-19 hingga kemarin, berjumlah 8 orang dan satu orang PDP. Sama dengan Kabupaten Bogor, belum ada kasus positif corona di Bogor.
“Alhamdulillah sampai hari ini yang positif corona virus di Kota Bogor masih nihil. Kita berdoa mudah-mudahan tidak ada satupun warga Kota Bogor yang terjangkit corona,” ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Dedie menjelaskan total ODP corona di Kota Bogor, berjumlah 28 orang. Dengan rincian 20 orang negatif dan delapan masih orang masih dipantau.
Dari ODP itu, tiga orang merupakan rombongan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang baru kembali dari Azerbaijan dan Turki. “Untuk satu PDP kami masih menunggu. Mudah-mudahan tidak menjadi positif corona,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bogor, Oki Kurniawan menyebutkan, masa inkubasi pasien ODP akan berakhir pada 29 Maret mendatang, apabila tidak menunjukan gejala apapun selama 14 hari kedepan maka dapat dinyatakan sehat.
Sedangkan bagi warga Kencana yang masuk daftar PDP sedang dalam tahapan screening. “Sedang diambil SWAB-nya untuk dicek,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengaku pihaknya tengah menangani pasien dengan gejala Covid-19, Senin (16/3/2020).
Sebelumnya, pasien berstatus PDP itu sempat ditangani di RS Marzuki Mahdi.
“Sementara masih di ruang isolasi. Besok (hari ini,red) diambil SWAB-nya,” ungkap dia.
Terkait antisipasi wabah corona, dia menjelaskan untuk sementara RSUD Kota Bogor memberlakukan larangan kunjungan besuk pasien hingga wabah corona dinyatakan aman. Ke depan, setiap pasien rawat inap hanya didampingi satu orang keluarga atau kerabat.
“Langkah ini untuk melindungi petugas, pasien dan pengunjung dari penularan. Jadi semua untuk kebaikan kita semua,” tukasnya. (ded/mam/c)