BOGOR-RADAR BOGOR, Pemprov Jawa Barat, akan memberikan bantuan tunai kepada satu juta keluarga yang terdampak penyebaran virus corona (Covid-19). Bantuan yang diberikan sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga (kk) setiap bulan selama wabah corona.
Hal tersebut menjadi perhatian serius Anggota DPRD Provinsi Jabar, Asep Wahyuwijaya. “Dari perspektif dewan sendiri, kami belum dapat tembusan terkait data itu dan bagaimana juga penyalurannya,” kata dia, Jumat (27/3).
Di sisi lain, kata kang AW (sapaan akrab,red), hal tersebut belum pas jika harus dilakukan saat ini. “Kenapa? Karena wabah ini sendiri untuk lingkup Jabar sepertinya baru mau mulai, angka korban baik yang langsung maupun yang terdampak belum bisa diukur sekarang. Apakah betul sudah ada satu juta warga Jabar yang terkena dampaknya? Bisa jadi lebih atau kurang kan?,” tutur Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.
Legislator asal Kabupaten Bogor itu menegaskan, seiring perkembangan infografik warga positif terpapar virus covid-19 maka mestinya yang diprioritaskan adalah para tenaga kesehatan.
“Kita harus persenjatai tim kesehatan dengan maksimal dulu. Bagaimana juga perlengkapan mediknya, ruang isolasinya, dan sebagainya,” ungkapnya.
Kang AW mengungkapkan, sudah melihat bagaimana kondisi para dokter dan perawat di lapangan yang hanya menggunakan jas hujan. Menurut dia, tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan melakukan perlawanan atas penyebaran wabah ini harus mumpuni perlengkapannya, sehingga korbannya pun bisa diminimalisir.
“Saya khawatir kalau belum apa-apa sudah bagi-bagu uang dan sembako sementara wabahnya sendiri tidak kita antisipasi maksimal, korbannya malah akan semakin banyak yang berjatuhan. Terus, ujung-ujungnya yang terdampak pun bisa lebih dari satu juta warga Jabar, kita mau bagaimana coba?,” paparnya kepada Radar Bogor.
Ia menyarankan, jika bagi-bagi uang dan sembako itu tetap mau dilakukan karena korbannya pun sekarang sudah ada, maka secara paralel melengkapi amunisi yang cukup dan layak untuj para dokter dan perawat pun harus dilakukan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan gerak cepat, sehingga kalau tidak ada halangan bantuan mulai disalurkan minggu depan.
Emil menjelaskan bantuan yang diberikan pihaknya ini berbeda dengan kartu sembako dari pemerintah pusat. Menurut Emil, bantuan yang dikeluarkan Pemprov Jabar lebih fokus kepada masyarakat rawan miskin karena virus corona.
Namun, kata Emil, bantuan sebesar Rp500 ribu itu tidak semuanya dalam bentuk uang tunai. Menurutnya, dua per tiga dari nilai bantuan tersebut adalah sembilan bahan pokok (sembako).
Emil menyebut para pihak yang menerima bantuan ini diperkirakan mencapai 1 juta kepala keluarga. Ia mengaku sudah mendapat hasil kajian dari tim Universitas Padjadjaran dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Dari mana anggarannya? Itu sesuai arahan presiden menghemat perjalanan dinas, menggeser peruntukan dana desa, proyek yang tidak signifikan, percepatan subsidi,” ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/3).
Lebih lanjut, mantan wali kota Bandung itu juga meminta kepada seluruh kepala daerah di Jawa Barat untuk memberikan bantuan tambahan ke warga yang terdampak penyebaran virus corona.
“Kami imbau di 27 kota kabupaten ikut memberikan tambahan sesuai dengan kemampuan. Jadi seharusnya yang diterima warga bisa lebih dari Rp500 ribu,” tuturnya dilansir cnn.
Selain memberikan bantuan uang tunai dan bahan pokok, Emil mengaku pihaknya juga tengah menyiapkan program padat karya untuk menghadapi gelombang pengangguran dampak Covid-19.
“Untuk tahap kedua ada Rp13 triliun yang akan kita gunakan untuk padat karya. Yaitu melakukan proyek-proyek padat karya sehingga warga yang jadi pengangguran setelah tanggap darurat akan dipekerjakan pemerintah,” katanya. (*/cr2)