NGAWI-RADAR BOGOR, Seorang driver motor ojek online (ojol) yang sempat pingsan di warung pinggir di Jalan Raya Ngawi-Solo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia, Jumat (27/3/2020).
Saat pingsan, tidak ada warga yang berani menolong karena takut kena virus corona. Pasalnya, warga menduga korban terinpeksi virus corona sehingga pingsan.
Saat ditemukan, korban mengendarai motor jenis Honda dengan menggunakan nomor polisi dari Bogor F 4775 IK. Korban sempat mengeluhkan mual dan kepala pusing. Korban yang belum diketahui identitasnya itu meninggal dalam perawatan di RSUD dr Soeroto Ngawi.
Dirut RSUD dr Soeroto Ngawi, Agus Priyambodo membenarkan korban meninggal setelah mendapatkan perawatan medis sekitar dua jam.
“Saat dibawa di UGD korban yang diduga ojol ini masih sadar, namun kondisi kesehatanya terus memburuk dan tidak sadarkan diri yang akhirnya meninggal dini hari tadi,” terang Agus seperti dikutif dari ramoljatim, Jumat (27/3).
Jelasnya, dari hasil rontgen pada paru-paru serta pemeriksaan lainya bahwa korban mengalami pneumonia. Dengan dasar itu patut diduga pengemudi ojol tersebut sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) suspect virus corona (Covid-19). Apalagi kata Agus saat masuk ruang perawatan di RSUD dr Soeroto Ngawi korban mengalami sesak nafas.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Ngawi AKP Parasito Hadi menyebutkan, bahwa korban saat ditemukan pertama kalinya memang memakai jaket ojol. Sejauh ini identitasnya belum bisa dikonfirmasi secara jelas hanya saja disebutkan dari Bogor.
Sekitar pukul 19.00 WIB pada Kamis, (26/3), korban ditemukan tergeletak dengan kondisi tubuh lemas disalah satu warung di desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Ngawi.
Saat kondisinya masih sadar si korban menerangkan baru saja berziarah ke makam istrinya di Madiun setelah berangkat dari Bogor pada Minggu lalu, (22/3), dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo Nopol F 4775 IK.
“Saat ini posisi jenasah masih di kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi untuk menunggu identitas korban. Karena memang belum jelas apakah benar dari Bogor atau tidak kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Parasito.(rmol/pin)