BOGOR-RADAR BOGOR, Merebaknya virus corona atau Covid-19, membuat beberapa tempat di Kabupaten Bogor terpaksa tutup. Hal itu, dilakukan demi mengurangi penyebaran virus mematikan tersebut semakin meluas.
Terlebih, dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan DKI Jakarta mulai Jumat (10/4/2020) segera diikuti daerah penyangga. Bogor, sebagai salah satu daerah yang berbatasan dengan Jakarta, sudah melakukan pengurangan aktivitas lewat berbagai instruksi pemerintah daerah.
Hingga kini, sudah banyak tempat-tempat yang kehilangan pemasukan karena menurunnya pengunjung, termasuk kawasan Puncak. Radar Bogor melakukan penyisiran di kawasan wisata tersebut, mulai dari Kecamatan Ciawi hingga Cianjur, Kamis (9/4/2020).
Sejak sore hingga malam, kawasan Puncak yang biasanya selalu dipenuhi wisatawan kini mirip “kota mati” karena tampak sepi dan jalanannya pun lengang. Pantauan Radar Bogor, salah satunya di Kawasan Warung Kaleng, Desa Tugu Utara, Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.
Toko-toko dengan tulisan Arab tampak sudah tutup. Hanya ada beberapa yang masih buka, itu pun hanya sebagian pintu yang dibuka sehingga tempat yang biasanya ramai itu begitu sepi pengunjung.
“Ini sudah tutup sejak pemerintah membatasi aktivitas. Sebulan begini (tutup). Orang yang datang juga tak ada. Orang lokal, orang timur tengah, luar negeri, itu tak ada,” ujar salah satu Security kawasan Warung Kaleng yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia mengaku, sebelum menutup toko, pihak pengelola sudah melakukan efisiensi pegawai. “Pilihannya buat pegawai ini dua, kalau tak dirumahkan, ya ditutup (tokonya),” imbuhnya kepada Radar Bogor.
Penyisiran berlanjut ke atas, menuju Cianjur. Di tengah perjalanan, tepatnya di tikungan Riung Gunung, terlihat pos polisi dengan pintu terkunci gembok. Pedagang di lokasi mengatakan, petugas polisi yang berjaga biasanya datang pagi hari dan tidak berlama-lama di pos.
“Datang jam 7 (pagi), jam 8 atau 9 (pagi) juga pulang lagi, tutup lagi. Setiap hari begitu. Dulu sebelum corona mah Sabtu sama Minggu ada yang jaga sampai sore, sekarang mah sudah tak ada, sebentar doang,” ucap salah satu pedagang.
Radar Bogor melanjutkan perjalanan menuju Cianjur, untuk memastikan informasi yang terkait penutupan akses jalan dari Bogor ke Cianjur bagi masyarakat yang bukan berdomisili Cianjur.
Saat Radar Bogor memasuki wilayah Cianjur, tidak terlihat polisi yang berjaga dan memblokade. Jalanan pun terbuka untuk umum tetapi hanya beberapa kendaraan yang lalu lalang di jalan, sangat sepi.
Untuk memastikan informasi terkait penutupan jalan ke Cianjur, Radar Bogor menemui petugas kepolisian yang sedang berjaga di pinggir jalan Ciloto. Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jawa Barat, Sigit menjelaskan, tidak pernah ada blokade jalan yang dilakukan dari Bogor ke Cianjur, hanya ada tindakan pengecekan suhu tubuh oleh Dinas Kesehatan.
“Tidak ada penyekatan. Itu tidak ada, tidak dilakukan. Kendaraan yang lewat juga kan sepi banget, jadi ya dijaga saja,” ungkap petugas berpangkat Bintara tersebut.
Selain itu, berdasarkan pantauan Radar Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI) yang merupakan salah satu kawasan wisata paling laris di Puncak juga telah menutup aktivitasnya.
Menurut salah satu petugas security Taman Safari, penutupan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona dan tindak lanjut instruksi Pemkab Bogor. “Ini ditutup sudah dua minggu. Ditutup atas inisiatif sendiri. Penutupan ini entah sampai kapan, tergantung arahan pemerintah,” pungkasnya.(cr4/c)