Alumni PKU MUI Minta Jangan Lupakan Ustaz-Kyai di Tengah Corona

0
216
SERIUS : Alumni PKU 9 MUI, Ahmad Suaidi saat memimpin pengajian.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pandemi virus Covid 19 (Corona), membuat berbagai pihak ketakutan. Akibat wabah tersebut, banyak masyarakat yang mengeluhkan masalah ekonomi.

“Ada predikat baru sebagai orang miskin baru bermunculan di tengah masyarakat,” ujar Alumni PKU 9 MUI Kabupaten Bogor, Ahmad Suaidi kepada Radar Bogor, Sabtu (11/4/2020).

Ia mengakui, pemerintah telah memikirkan dan bertindak untuk mengantisiasi masalah itu, namun perhatiannya hingga saat ini masih belum menyeluruh.

“Ramai di media sosial ada foto dan video pembagian masker, makanan, sembako hingga uang oleh pemerintah, anggota legislatif dan para relawan kemanusiaan,” kata Juara DAi Kamtibmas 2018 itu.

Namun, kata dia, seolah terlewatkan ada orang yang terdampak yakni kalangan ustaz dan kyai di kampung-kampung. Menurut dia, aktivitas kesehariannya total terhenti karena wabah ini.

“Jika aktivitas kesehariannya terhenti maka otomatis pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokoknyapun bertahap semakin berkurang bahkan tiada sama sekali,” tegas pria yang tinggal di Kecamatan Parungpanjang itu.

Ditambah, sambung dia, aktivitas di Masjid sudah tidak ada, majelis ta’lim tutup, acara pengajian ditiadakan sampai waktu yang tidak pasti kapan selesai. “Hebatnya mereka diam, mereka malu jika harus meminta apalagi menjerit kepada orang lain,” ungkapnya.

Ia menegaskan, jika mereka yang masih bisa bekerja mencari rezeki di tengah covid 19 mendapatkan perhatian, namun hingga kini belum terdengar kabar perhatian pemerintah kepada ustaz dan kiayi. “Minimal mempertanyakan nasib para ustaz dan kyai saat ini,” tuturnya.

Ia berharap, pemerintah daerah juga fokus menanggulangi masalah tersebut karena sudah banyak diantara mereka yang mengeluh akibat tidak dapat beraktivitas normal dan pemasukan untuk biaya hidup sehari-harinya mulai terganggu. (*/nal)