BANDUNG-RADAR BOGOR, Inovasi dan kolaborasi yang termaktub dalam visi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) periode 2018-2023 menjadi kunci dalam pembangunan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini, termasuk di tengah pandemi COVID-19.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja melaporkan, Pemda Provinsi Jabar dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya mewujudkan kerja sama terkait pembangunan dan riset pengembangan daerah, terutama berbasis ekonomi dan ilmu pengetahuan.
Penandatanganan kesepakatan bersama pun dilakukan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jabar Tahun 2020 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jabar Tahun 2021 via video conference pada Rabu (22/4/20).
Setiawan mengatakan, kerja sama dengan LIPI sekaligus merupakan wujud antisipatif, proaktif, dan kolaboratif dari Pemda Provinsi Jabar dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 sekaligus mempercepat penanggulangan pandemi ini khususnya di Jabar.
Dalam pertemuan jarak jauh ini, Ketua LIPI Laksana Tri Handoko sementara itu mengatakan bahwa pihaknya terus mengembangkan primer untuk uji Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam mendeteksi COVID-19.
LIPI dengan infrastruktur yang memadai untuk melakukan penelitian terhadap COVID-19 pun terus berusaha mengembangkan vaksin dan obat dari penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Laksana pun menambahkan, LIPI telah melakukan pelatihan agar SDM yang ada bisa melakukan metode PCR maupun mengoperasionalkannya secara maksimal.
“Dari pengalaman itu, pusat-pusat riset harus sejak awal dilibatkan sebagai salah satu modal baik pemerintah pusat maupun daerah dalam menangani kasus seperti ini (pandemi),” kata Laksana.
“Saat ini Cibinong (Science Center) fokus menangani sampel (COVID-19) khususnya dari Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, dan sekitarnya,” tutur Laksana.
Kini, dengan adanya kerja sama dengan Pemda Provinsi Jabar yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Laksana memastikan bahwa LIPI akan mendukung upaya Jabar dari segi teknologi dan riset.
“Terima kasih kepada Pemda Provinsi Jabar, semoga kerja sama ini bisa membuka pintu dan memperkuat apa yang sudah kami lakukan juga (agar) Pemda Provinsi Jabar bisa memanfatkan apa yang ada di LIPI,” ujarnya.
Adapun selama ini, Laksana berujar, Jabar tidak bisa lepas dari kegiatan yang dilakukan LIPI. Pasalnya, terdapat lima aset utama LIPI yang berada di wilayah Jabar, yaitu pusat penelitian di Cisitu Kota Bandung, Cibinong Science Center di Kab. Bogor, Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna di Kab. Subang, Balai Konservasi Tumbuhan di Kebun Raya Cibodas Kab. Cianjur.
“Saya sampaikan bahwa di lima lokasi (di Jabar) ini, mencakup lebih dari 60 persen dari total SDM kami. Jadi menurut saya kelebihan utama di Jabar adalah memiliki orang-orang berbakat di bidangnya,” ucap Laksana.
“Yang perlu saya sampaikan, hampir semua SDM dan infrastruktur riset nasional di Jabar ini tidak hanya penting untung riset, tapi juga modal sangat besar bagi masyarakat Jabar,” tambahnya.
Selain itu, Laksana menjelaskan bahwa LIPI sebelumnya telah bekerja sama dengan pemerintah daerah di Jabar, di antaranya Pemkab Tasikmalaya, Pemkot Depok, Pemkab Kuningan, Pemkab Bogor, hingga Pemkab Sukabumi selama 2015-2019.
Implementasi kerja sama LIPI dengan di lingkungan Pemda Provinsi Jabar itu antara lain Technopark Tasikmalaya, pemasangan mikrohido di Geopark Cileteuh, hingga penyelenggaraan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) XIV Tahun 2015.(*)