Gerakan Lawan Covid-19 2.000 Rupiah Bantu Korban Bencana

0
53
PEDULI : Perwakilan Gerakan Lawan Covid-19 2.000 Rupiah (kiri) menyerahkan bantuan kepada warga korban bencana.

BOGORRADAR BOGOR, Meringankan beban sesama, Gerakan Lawan Covid-19 2.000 Rupiah kembali bergerak untuk membantu masyarakat Kabupaten Bogor.

Kali ini, tim menyalurkan bantuan sembako kepada para korban bencana longsor di Kampung Suluduk, Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng-Bogor, Minggu (17/5/2020).

Sebanyak 80 Kepala Keluarga telah menerima paket sembako. Warga yang terkena dampak bencana longsor mengaku, terbantu dengan adanya Gerakan Lawan Covid-19 2.000 Rupiah yang sudah mau peduli terhadap kondisi mereka.

Koordinator lapangan Gerakan Lawan Covid-19 2.000 Rupiah, Rizki Riyanto mengatakan, terbantu dengan adanya para donatur untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak longsor.

“Semoga apa yang sudah bisa kita berikan bisa bermanfaat bagi warga yang terdampak bencana longsor. Harus tetap semangat meskipun saat ini sedang diuji dengan berbagai musibah baik itu corona, PHK, dan lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua bisa diselesaikan dengan asa gotong royong, yang mampu memberi kepada yang tidak mampu. “Kalau bukan kita siapa lagi, mari saling bahu-membahu untuk kemanusiaan,” ucapnya.

Rizki menambahkan, gerakan ini bekerjasama dengan Yayasan Visi Nusantara Maju. Berdirinya gerakan ini, sambung dia, karena adanya support dari Yayasan Visi Nusantara Maju dalam bidang sosial.

Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi menuturkan, pembagian sembako kepada warga di Kampung Suluduk sudah berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah agenda ini sudah berjalan dengan lancar. Semoga dapat memberikan manfaat bagi warga yang terkena longsor,” ujar Yus.

Yus menyampaikan, masih ada amanah yang harus direalisasikan oleh Gerakan Lawan Covid-19 2.000 Rupiah, yaitu Dapur Umum Vinus sejumlah 170 dapur.

“Masih ada yang harus dilakukan yaitu Dapur Vinus. Kita maksimalkan sisa waktu di bulan Ramadhan ini untuk merealisasikan Dapur umum tersebut,” pungkas Direktur DEEP itu. (cr4)