JAKARTA-RADAR BOGOR, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatatkan sebanyak 4,3 juta pelanggan mengalami lonjakan drastis pemakaian listrik. Adapun, lonjakan kenaikan di atas 20 persen dari bulan sebelumnya.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan bahwa dari 4,3 juta pelanggan, 1,72 juta mengalami lonjakan hingga dua kali lipat.
Mereka pun sudah dimasukkan ke dalam program perlindungan lonjakan tagihan listrik yang bisa dicicil dalam tiga bulan ke depan. “Ada sekitaran 1,72 juta yang secara otomatis sudah dikurangi,” terang dia dalam diskusi MNC Trijaya, Selasa (9/6).
Adapun, ada 325 ribu yang lonjakan pemakaian tidak sampai 2 kali lipat juga telah dimasukkan ke dalam program perlindungan PLN. Sedangkan, untuk 2,225 juta pelanggan masih dilakukan pantauan pemakaian.
“Ada juga tidak melaporkannya karena kenaikannya hanya 23 sampai 25 persen kan itu rata-rata (pemakaian),” tuturnya.
Bob menuturkan, tagihan bulan Juni atas pemakaian Mei menjadi tinggi juga disebabkan oleh ibadah puasa yang juga sekaligus work from home (WFH). Hal itu pun menjadi dua faktor pemicu meningkatnya penggunaan listrik di rumah.
“Ibadah puasa itu kecenderungan setiap tahun yang kita catat iti kenaikan untuk rumah tangga besar sekali, karena aktivitas daripada yang normal aja udah mengalami kenaikan, tetapi ditambah lagi aktivitas di dalam rumah atau WFH karena PSBB sampai Mei kan,” ujar dia.
Kata dia, hingga saat ini, dari 925 posko pengaduan PLN, laporan yang masuk melalui terkait kenaikan tarif pemakaian listrik sebanyak 47 ribu.(jpc)