Perjuangkan Nasib Atlet Japres, Ini yang Akan Dilakukan Pengkot PDBI Bogor

0
34
BAHAS JAPRES : Pengurus Pengkot PDBI Bogor saat melakukan rapat melalui aplikasi Zoom membahas berbagai hal, termasuk polemik japres PPDB, Jumat (26/6) pekan lalu.
BAHAS JAPRES : Pengurus Pengkot PDBI Bogor saat melakukan rapat melalui aplikasi Zoom membahas berbagai hal, termasuk polemik japres PPDB, Jumat (26/6) pekan lalu.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pengurus Kota Persatuan Drum Band Indonesia (Pengkot PDBI) Bogor mengkritisi sengkarut penerimaan peserta didik baru (PPDB), yang terus menuai polemik di kalangan orang tua siswa.

Meski sejumlah SMP negeri menerima jaminan prestasi (japres) untuk ekstrakurikuler olahraga, khususnya drum band, namun yang lebih diutamakan adalah atlet dari cabor individu.

Sedangkan persentase kuota yang tersedia hanya 20 persen saja. “Ada beberapa sekolah tak bisa menerima karena terbatas. Drum band kan olahraga beregu, jadi tak semua bisa masuk,” kata Sekretaris Umum Pengkot PDBI Bogor, Jacky Wijaya kepada Radar Bogor, Selasa (30/6) kemarin.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya akan mempertanyakan alasan pembatasan kuota atlet kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.

“Kenapa bisa begini, itu yang kami kejar alasan tak semua sekolah negeri menerima siswa japres dari cabang olahraga. Tentu anak-anak dan orang tua yang dirugikan. Sudah capek ikut kejuaraan, tapi tak bisa masuk ke sekolah negeri,” imbuhnya.

Saat ini, sambung Jacky, Pengkot PDBI sedang menyusun tahapan yang akan dibahas bersama Disdik dan KONI Kota Bogor mengenai sistem kuota ideal bagi setiap cabor. Berikut persyaratan agar PPDB dari jalur japres berjalan maksimal.

“Ini menjadi agenda utama kami, dan akan dibahas terlebih dahulu sebelum diajukan dalam pertemuan bersama disdik dan KONI,” tukasnya. (rur)