Abai Terhadap Kejahatan Siber, Laman Lindungi Pemilih KPU Diretas

0
35
Ilustrasi KPU tetapkan 17 partai politik peserta Pemilu 2024.
Ilustrasi KPU tetapkan 17 partai politik peserta Pemilu 2024.
Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Asosiasi Advance Simulator and Technology (ASITech) Indonesia, Rivira Yuana mengungkapkan, diretasnya laman https://www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id yang diluncurkan KPU RI, Rabu (15/7) menambah panjang daftar lembaga negara yang abai terhadap kejahatan siber.

Jika dilihat dari error message (DNS_PROBE_FINISHED_NXDOMAIN) yang muncul ketika laman itu tidak dapat diakses, ungkapnya, memperlihatkan bahwa Domain Name System (DNS) tidak dapat menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address) ketika laman diakses melalui browser. Hal ini menyebabkan website itu tidak dapat diakses.

“Serangan seperti ini, dikenal juga dengan istilah DDOS. Hal ini bisa terjadi, akibat lemahnya antisipasi sistem IT yang dimiliki KPU. Harusnya, bisa dibendung melalui pertahanan siber berlapis,” ungkap Rivira Yuana dalam pernyataan tertulis, Jumat (17/7)

Ditambahkan Wakil Ketua ASITech Indonesia, Toni Surakusumah, modus serangan seperti ini tidak terlalu rumit. Polanya, penyerang membuat semacam akun robot, yang mengakses website tersebut secara massive dalam satu waktu, sehingga pihak lain akan sulit bahkan gagal mengaksesnya akibat keterbatasan infrastruktur yang dimiliki.

“Penanganan masalah seperti ini, sudah biasa dilakukan oleh instansi lain yang lebih memiliki ‘awareness’ dengan cara mengalihkan serangan tersebut ke infrastruktur pertahanan yang sudah disiapkan dan beberapa penyedia jasa sudah menjual layanan seperti ini,” terang Toni.

“AsiTech menyarankan, agar KPU meningkatkan infrastruktur dan sistem keamanan yang berlapis, sehingga data pemilih tetap aman dan terjaga. Terlebih, jika pilkada tetap diselenggarakan tahun ini, maka sudah sepantasnya keamanan siber jadi perhatian utama dan harus diuji secara rutin dan lebih sering lagi,” tambahnya.