Protokol Kesehatan Diabaikan, Hari Ini Positif Covid-19 Tambah 1.693 Kasus

0
28
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kasus baru positif Covid-19 bertambah 1.693 orang dalam 24 jam terakhir. Per Senin (20/7), total kasus positif covid-19 mencapai 88.214 orang.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, penambahan jumlah kasus disebabkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang dilakukan tanpa mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat banyak yang belum benar dalam memakai masker. Belum menjaga jarak aman dan tidak rajin cuci tangan dengan sabun.

“Gambaran kasus ini karena aktivitas produktif semakin tinggi namun tak mematuhi protokol kesehatan. Tidak menggunakan masker dengan baik dan benar. Dan tidak rajin mencuci tangan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (20/7).

Yurianto meminta pihak perkantoran, industri, dan pabrik dengan ketat menciptakan suasana yang aman dari Covid-19. Tujuannya untuk menekan penularan kasus baru.

“Tempat bekerja, kantor, industri, pabrik kami mohon untuk betul-betul bisa ciptakan suasana yang aman untuk Covid-19. Protokol ini menjadi pegangan kita untuk dipatuhi,” tambahnya.

Hari ini ada 14.027 spesimen harian yang diperiksa. Semua spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 1.235.545 spesimen.

Sebaran kasus konfirmasi positif terbanyak adalah DKI Jakarta 361 positif, 154 sembuh. Jawa Tengah 354 positif, 300 sembuh. Jawa Timur 237 positif, 375 sembuh. Sulawasi Selatan 125 positif, 278 sembuh. Gorontalo 105 positif, dan tak ada pasien yang sembuh. Sulawesi Utara 64 positif, 39 sembuh. Jawa Barat 60 positif, 93 sembuh.

Ada 16 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10. Dan ada 7 provinsi yang tak mencatat penambahan kasus sama sekali di antaranya Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Lampung.

Ada tambahan 1.578 pasien sembuh sehingga sudah 46.977 pasien sembuh. Dan kasus kematian bertambah 98 jiwa sehingga menjadi 4.239 kasus kematian. Ada 36.380 orang berstatus suspek Covid-19. Dan sudah 467 kabupaten kota terdampak Covid-19.(jpc)