ESSEX-RADAR BOGOR, Janji juara dunia kelas berat interim WBC Dillian Whyte untuk menghancurkan petinju veteran Rusia Alexander Povetkin gagal menjadi kenyataan.
Sebaliknya, justru Whyte yang hancur. Dalam pertarungan di Matchroom Fight Camp, Brentwood, Essex, Inggris, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB (23/8) ini, Whyte kalah KO pada ronde kelima.
Sebuah pukulan uppercut tangan kiri sangat keras, membuat Whyte ambruk, tak bisa bangkit, dan kehilangan sabuk juara dunia kelas berat interim WBC miliknya. Bahkan, sesaat setelah jauh ke kanvas, Whyte sempat kehilangan kesadaran.
Povetkin bukan petinju muda. Bulan depan, dia akan berusia 41 tahun. Namun, peraih emas Olimpiade Athena 2004 pada kelas berat-super tersebut masih memiliki api yang membara dalam dirinya.
Sebab, pada ronde keempat, pukulan kombinasi hook kiri dan kanan dari Whyte sempat membuatnya jatuh di kanvas. Tapi dia bisa kembali berdiri dan menang KO.
“Saya tidak menyangka bisa menyelesaikan pertarungan dengan cara seperti ini,” kata Povetkin dalam wawancara dengan Sky Sports. “Saya sangat percaya diri. Walaupun jatuh dua kali pada ronde keempat, kondisi saya masih oke,” tambahnya.
Soal keberhasilannya memukul KO Whyte, Povetkin memberikan penjelasan. “Saya mempelajari tekniknya dan gaya bertarungnya dengan teliti. Dalam latihan, saya mencoba melakukan kombinasi uppercut kiri dan kanan. Itu yang saya terapkan dalam pertarungan. Saat posisinya agak terbuka, saya melancarkan pukulan tersebut. Ini mungkin adalah salah satu pukulan terbaik dalam karir saya,” kata Povetkin.