Belum Aman dari Covid-19, Begini Nasib Pendidikan di Bogor

0
51
Nadiem-Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim dalam Rakor Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual yang diikuti Pemkot Bogor di Paseban Punta, Balai Kota, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Rabu (2/9/2020).
Nadiem-Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim dalam Rakor Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual yang diikuti Pemkot Bogor di Paseban Punta, Balai Kota, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Rabu (2/9/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Aktivitas pendidikan di kota dan Kabupaten Bogor masih dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) sejak pertama kali diterapkan PSBB April 2020 lalu.

Namun, beragam kendala dialami. Baik oleh siswa, tenaga pengajar, sekolah bahkan pemerintah daerah sendiri. Mulai dari kuota hingga perangkat handphone menjadi kendala kala pemerintah menerapkan metode tersebut.

Belum lagi soal jaringan sinyal. Di Kabupaten Bogor misalnya, tidak semua wilayah memiliki jaringan sinyal. Contohnya di Kecamatan Sukamakmur. Dari mulai Desa Sukamulya, Warga Jaya, hingga Sukawangi. tak ada sinyal sama sekali.

Memasuki bulan ke enam diguncang pandemi Covid-19 dunia pendidikan berubah drastis. Terbaru adalah kurikulum yang digunakan yakni kurikulum darurat.

Mendikbud Nadiem Makarim menuturkan, kurikulum darurat merupakan Kurikulum 2013 yang kemudian disederhanakan untuk jenjang SD, SMP, SMA, SMK.

Di masing-masing mata pelajaran, volume kompetensi dasar turun 20 sampai 40 persen alias hanya fokus pada materi esensial saja.