Tips Hadapi Anak di Masa Pandemi

0
28
Ilustrasi
Ilustrasi

PSKILOGI anak sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Berpikir positif dan mengurangi stress bisa menghindari dari terpapar Covid-19.

Praktisi Keluarga dan Anak Dr. Seto Mulyadi, memberikan tips bagaimana keluarga terutama anak dan orang tua tetap beraktivitas dan berkreasi dengan riang gembira di masa pandemi Covid-19 ini.

“Orangtua harus berani berubah lebih tenang, sabar, gembira, dan penuh rasa syukur. Dengan begitu kita memposisikan jadi sahabat anak-anak,” ujar Seto Mulyadi dalam talkshow “Mengajak Anak-Anak Bergembira di Masa Pandemi” di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Graha BNPB Jakarta, Minggu (4/10/2020).

Kak Seto, panggilan akrab Seto Mulyadi, memberikan tips untuk menyiasati perubahan kondisi di era pandemi.

Pertama, orang tua harus menyadari setiap orang punya daya adaptasi, kemampuan menyesuakan diri.

Kedua, orang tua mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajuritnya.

Ketiga, tidak memaksakan anak untuk mengikuti seluruh materi pelajaran daring yang diberikan sekolah. Keempat, orang tua perlu mengapresiasi terhadap bakat dan potensi anak, bukan hanya semata-mata fokus pada pelajaran akademik semata.

“Apresiasi dari orang tua terhadap anak dengan potensi berbeda. Anak ditumbuhkan perasaan bangga terhadap diri sendiri karena ada dukungan keluarga,” ungkap Kak Seto. (*/ric)

Tips Hadapi Anak di Masa Pandemi

-Orang tua harus menyadari setiap orang punya daya adaptasi, kemampuan menyesuakan diri. Penyesuaian ini sangat penting terutama dalam menghadapi anak yang biasanya bertemu teman di sekolah.

-Orang tua mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajuritnya. Sehingga anak akan menemukan kenyamanan saat di rumah.

-Tidak memaksakan anak untuk mengikuti seluruh materi pelajaran daring yang diberikan sekolah. Kurikulum sekolah yang diberikan pada siswanya ini masih mengacu pada situasi normal sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan masalah.

-Orang tua perlu mengapresiasi terhadap bakat dan potensi anak, bukan hanya semata-mata fokus pada pelajaran akademik semata. Apresiasi ini bisa menimbulkan  tingkat kepercayaan diri pada anak.