Plurinational Bola

0
50

TESLA dan Elon Musk tiba-tiba populer di Bolivia. Tentu belum ada mobil listrik di negara pegunungan yang miskin di pedalaman Amerika Latin itu.

Bos Tesla itu populer di sana justru karena dibenci. Elon Musk memang punya keinginan menguasai sumber-sumber lithium di Bolivia. Di sanalah sumber lithium terbesar di dunia. Sebagai bahan baku baterai. Untuk proyek mobil listriknya. Atau untuk power bank skala 10 sampai 100 Megawatt-nya.

Ketika Juan Evo Morales menjadi presiden terlama di Bolivia (13 tahun) hubungannya dengan Amerika sangat buruk. Tambang-tambang tidak boleh dikuasai asing. Termasuk lithium. Yang sudah telanjur dikuasai asing pun diusahakan untuk nasionalisasi.

Bolivia juga tidak mau lagi menerima pinjaman dari Bank Dunia maupun IMF. Pembangunan ekonominya difokuskan ke pedesaan dan pelestarian alam. Morales memang suku asli pertama yang menjadi presiden Bolivia. Yang menurunkan gaji presiden di hari pertama pelantikannya.

Ia sangat mencintai petani, buruh, dan sepak bola. Sampai umur 50 pun ia masih menandatangani kontrak sebagai pemain profesional sepak bola di klub lokal di sana. Dalam kedudukannya yang sudah menjadi presiden.

Maka ketika Morales mengundurkan diri sebagai presiden Bolivia tahun lalu, Elon Musk bersorak. Unggahan Twitter-nya menunjukkan itu. Apalagi Morales mengakhiri jabatan dengan harus bersembunyi di kampungnya di pedalaman. Sebelum akhirnya diungsikan ke Meksiko –dan kini berada di pengasingan di Argentina.