Tetap Waspada, Akhir Tahun Ini Covid-19 Diprediksi Bisa Tembus 1 Juta Kasus

0
34
Ilustrasi covid-19
Ilustrasi

JAKARATA-RADAR BOGOR, Pemerintah mengklaim terus meningkatkan 3T untuk menjaring kasus baru Covid-19 di masyarakat yaitu testing, tracing, dan treatment. Semakin banyak kasus baru yang ditemukan lalu dilacak kemudian diisolasi, maka akan semakin cepat bisa menurunkan kasus.

Namun, target Presiden Joko Widodo dengan 30 ribu tes sehari dinilai masih kurang. Pakar Kesehatan dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr. Hermawan Saputra menilai testing masih stabil di angka 35-40 ribu spesimen. Sehingga tercatat kenaikan kasus yang terjadi tiap hari yakni antara 4.500-4.800 kasus.

“Memang kalau kita evaluasi perjalanan Covid-19 setelah 8 bulan ini paling tidak ada 3 periode kenaikan kapasitas testing dari 10 ribuan, kemudian 20 ribu, sekarang 30 ribu. Belum sampai 50 ribu tes,” tegas Hermawan kepada JawaPos.com (Radar Bogor Group), Kamis (29/10).

Menurutnya, walaupun ambisi pemerintah menargetkan tes lebih dari 50 ribu, tetapi di lapangan tak semua laboratorium siap. Hal itu terlihat dari kasus harian rata-rata 4 ribuan kasus.

“Rata-rata 4.500 kasus sehari itu karena testing capacity. Padahal kita mampu prediksi secara cepat jumlah kasus bisa 600 ribuan akhir November. Akhir Desember bisa 1 jutaan kasus. Jadi rata-rata kenaikan per bulan itu 57 persen dr semua data yang ada. Itu karena faktor testing,” tegasnya.

Dia meyakini bahwa kasus sebenarnya di lapangan jauh lebih besar dari data yang ada. Jumlah kasus bisa 3 kali lipat dari kenyataan. “Karena kecepatan setiap ada kenaikan kasus mengakibatkan ada potensi 2 atau 3 kasus baru. Angka replikasi juga masih atas 1,4 persen,” jelasnya.

Maka dari itu, kapasitas tes yang masih kurang harus dibantu dengan perubahan dan perilaku disiplin masyarakat dalam melakukan gerakan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. Sebab sejauh ini baru DKI Jakarta yang memiliki kapasitas testing melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).