Unpak Ajukan Akreditasi Internasional

0
54
Rektor Universitas Pakuan, Prof Bibin Rubini
Rektor Universitas Pakuan, Prof Bibin Rubini
Rektor Universitas Pakuan, Prof Bibin Rubini
Rektor Universitas Pakuan, Prof Bibin Rubini

BOGOR-RADAR BOGOR, Di usianya yang semakin dewasa, Universitas Pakuan (Unpak) terus melakukan transformasi akademik. Tak hanya bicara lokal, perguruan tinggi di bawah nahkoda Prof Bibin Rubini sebagai rektor ini mulai mencari jati diri di kancah internasional.

Negara Jerman, dipilih Unpak sebagai rujukan akreditasi Internasional. Ternyata rencana itu, bertepatan dengan hari jadi atau Dies Natalies Unpak yang ke-40 tahun.

Akreditasi internasional itu, kata dia, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi swasta. Tentunya dengan mengedepankan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Terutama juga untuk para dosen. Di mana mereka yang sudah memiliki gelar S2, akan ditingkatkan menjadi S3.

“Unpak sekarang memiliki delapan guru besar dan semuanya dari dalam. Pada tahun 2019 ada tambahan tiga orang, kemudian 2020 ada satu orang. Mudah mudahan tahun ini juga ada tambahan dua orang. Jadi total kita memiliki delapan guru besar,” terang Rektor Unpak Bibin Rubini saat Dies Natalies di Kota Bogor, Senin (2/11/2020).

Tak sampai di situ saja, Unpak juga saat ini memiliki lembaga penjaminan mutu. Lembaga itu untuk memastikan tentang kualitaslulusan Unpak.

“Mudah mudahan ke depan Unpak sebagai perguruan tinggi memiliki visi sebagai perguruan tinggi yang menghasilkan SDM yang unggul, mandiri dan berkarakter bisa tercapai,” terangnya.

Bibin sedikit bercerita, bahwa Unpak didirikan salah seorang mantan Wali Kota Bogor, Kolonel Ahmad Syam. Berdirinya Unpak atas hasil fungsi dari beberapa perguruan tinggi swasta di Kota Bogor pada 1 November 1980. Yang kemudian dijadikan pijakan Dies Natalies Universitas Pakuan.

“Perkembangannya memang sangat luar biasa, dulu ada empat fakultas dan berkembang menjadi enam fakultas dan sekarang sudah ada delapan fakultas. Jadi dari delapan itu, enam di antaranya Sekolah Pascasarjana dan satu lagi Sekolah Advokasi,” ungkap Bibin.

Ia menjelaskan dari delapan fakultas itu, Unpak memiliki 36 program studi (prodi). Delapan prodi itu di antaranya sudah terakreditasi A, kemudian 24 itu terakreditasi B, satu lagi masih terakreditasi C. Dan sisanya dua yang masih re-akreditasi.

“Dengan kekuatan sekitar 452 tenaga pengajar disamping dengan bantuan tenaga non edukatif sebanyak 300 orang, Unpak sekarang sudah berkembang menjadi perguruan tinggi yang memang memiliki jumlah mahasiswa sebanyak hampir 15 ribu orang,” katanya.

Dalam waktu dekat, Unpak juga akan menerbitkan buku yang berjudul ’40 tahun Universitas Pakuan Mengabdi Untuk Membangun Sumber Daya Manusia yang Unggul, Mandiri dan Berkarakter’.

Buku tersebut merupakan catatan-catatan penting tentang mulai berdirinya unpak dengan beberapa prestasi yang dipimpin oleh yayasan maupun rektor, dan seberapa besar peran masing-masing sebagai pimpinan itu terhadap perkembangan unpak.

“Catatan ini dijadikan sebagai pedoman atau catatan sejarah bagi generasi muda penerus Unpak. Jadi mereka harus mempelajari sejarah sebagai bekal untuk melangkah lebih lanjut,” pungkas Bibin.(dka)