AlhamduliLlah Habib Rizieq Syihab dan keluarga sudah kembali ke tanah air. Setelah 3.5 tahun bermukim di Makkah, Saudia Arabia beliau dan rombongan mendarat dengan selamat di bandara Soekarno Hatta 10 Nopember yang lalu, disambut jutaan pengikutnya yang begitu bersemangat menyambutnya.
Pemerintah telah menurunkan ratusan barisan polisi dan TNI, berjaga jaga agar situasi kepulangan Habib Rizieq tetap aman dan tertib.
Alhamdulillah, jutaan masyarakat yang menjemputnya telah bersikap dan berperilaku tertib, tidak ada sedikitpun keributan ataupun kerusuhan. Aman dan damai.
Habib Rizieq bertekad akan memimpin gerakan Revolusi Akhlaq, yang fokus kepada misi menyempurnakan akhlaq manusia. Beliau menekankan penggunaan istilah Revolusi Akhlaq, mengikuti jalan dakwah baginda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana disampaikan dalan hadis
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).
Habib Rizieq tidak mau menggunakan istilah lain, seperti revolusi moral, revolusi budi pekerti, apalagi revolusi mental yg disuarakan oleh Karl Marx, mahaguru Komunisme.
Revolusi Akhlaq di negeri kita memang sangat mendesak. Terlalu banyak sikap dan perilaku buruk yang dipertontonkan dari berbagai kalangan; pejabat negara, kalangan artis/selebritis, pengusaha, penegak hukum, dan juga masyarakat biasa, seperti korupsi, penggunaan narkoba, berzina, ingkar janji, berdusta, fitnah, berkhianat atas amanah, ghibah, mencaci, menghina, minuman keras, curang dalam perdagangan, tamak/serakah dalam penguasaan harta, ketidak-adilan, perusakan lingkungan, ketidak disiplinan, konflik dan tawuran antar pelajar ataupun warga, tindakan kriminal dan kekerasan, dan sebagainya.
Termasuk perilaku yang diproduksi oleh buzzer jahat melalui akun-akun gelap di media sosial yang berisi hujatan, penghinaan, berita bohong, fitnah dan penghinaan terhadap ulama, tokoh-tokoh yang berseberangan politik, bahkan juga hujatan dan ujaran kebencian yang semakin memecah belah bangsa.
Revolusi Akhlaq juga menyasar pemikiran-pemikiran sesat dan bertentangan dengan ajaraan agama, Pancasila dan UUD 1945 seperti Komunisme, Liberalisme, Sekularisme dan aliran-aliran agama yang sesat dan menyesatkan.
Revolusi Akhlaq yang paling mendesak fokus kepada sifat dan sikap-sikap munafik, sebagaimana yang disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad SAW, yaitu: bila berbicara berdusta, bila berjanji mungkir, bila diberi amanah berkhianat.
Bila ketiga sifat dan sikap tersebut melekat kepada para penyelenggara negara, para pemimpin dan pemegang kekuasaan formal ataupun informal, sungguh menjadi fatal dan akan menghancurkan bangsa dan negara. Betapa tidak, karena di tangan merekalah kekuasaan diamanahkan oleh rakyat, dengan mendapatkan segala otoritas dan fasilitas.
Bila kemudian mereka berdusta, mengingkari segala janji dan sumpah mereka untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat, bahkan berkhianat atas segala amanah UU, maka hancurlah negeri ini.
Tidak ada lagi keadilan, tidak ada lagi ketaatan kepada UU, dan tidak ada lagi kesejahteraan rakyat. Masyarakat akan sengsara, negara dan bangsa kita akan terhina. Selamat berjuang Habibana Rizieq Syihab, para ulama, politisi sejati dan umat siap bersama menggerakkan Revolusi Akhlaq !
Fahmy Alaydroes
Anggota DPR RI Fraksi PKS