JAKARTA-RADAR BOGOR, Rey Utami bercerita bahwa dirinya sangat terpuruk saat harus meringkuk di dalam penjara, akibat kasus yang menjeratnya.
Pengalaman pahit itu hampir membuat dia frustasi sampai mau melakukan tindakan bunuh diri dengan meminum cairan pembersih toilet. “Waktu awal-awal mau bunuh diri minum pembersih toilet. Aku sempat nggak terima (masuk penjara),” kata Rey Utami.
Untungnya teman-temannya di dalam penjara berhasil menggagalkan niatnya itu. Dia pun diingatkan bahwa kehidupan tidak lantas berakhir, meskipun harus berada di dalam penjara.
Rey Utami pun tersadar. Dia mulai kepikiran pada anak akan seperti apa nasibnya jika tidak ada ibu yang mendampinginya. Akhirnya Rey utami pun berusaha menerima keadaan memasrahkan diri pada Tuhan menjalani hukuman di balik dinginnya tembok penjara.
Diungkapkan Rey Utama, selama berada di dalam penjara selama sektiar 1 tahun 4 bulan, ia lebih banyak melaksanakan aktivitas dengan beribadah. “Fokus ibadah ngaji, salat, puasa. Berdoa kalau misalnya kangen sama anak, baju anak saya pakai jadi bantal tidur,” terangnya.
Rey Utami mengaku batinnya jadi lebih tenang dengan mendekatkan diri kepada Tuhan lewat sejumlah ibadah yang dilakukannya. Rey mengakui ada kalanya dia sangat rindu kepada anak, namun tidak mungkin bisa bertemu. “Kalau lagi kangen berzikir supaya ditenangkan batinnya,” ucap istri Pablo Benua itu.
Sejak beberapa waktu lalu Rey Utami sudah berhasil merampungkan masa hukuman akibat kasus yang menjeratnya. Setelah menjalani hukuman 1 tahun 4 bulan penjara. usai dinyatakan bebas, dia lebih banyak habiskan waktu di rumah bersama anak. “Di rumah main sama anak-anak, kita banyak quality time di rumah,” katanya.
Rey Utami mengungkapkan dia sempat khawatir anaknya tidak akan mengenalinya setelah sangat lama tidak bertemu. Saking khawatirnya dia, Rey sempat meminta keluarganya untuk mencetak foto dirinya supaya bisa selalu dilihat oleh sang anak. “Alhamdulillah dia kenali maminya tapi dia nggak bisa seakrab dulu setelah nggak ketemu 1 tahun 4 bulan,” tutur Rey Utami.(Jpc)
