Ririn Ekawati Jalani Isolasi Mandiri, Tidak Ada Acara Tahlilan

0
36
Ririn, adiknya dan almarhumah ibunya.
Ririn, adiknya dan almarhumah ibunya.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ririn Ekawati sempat berinteraksi cukup dekat dengan ibunda, Hj. Samsidar Zaid Moga, beberapa hari sebelum meninggal.

Dia yang mengurusi semua keperluan ibunya dimana kondisi kesehatannya sempat menurun usai pulang dari Palu.

Ririn bahkan yang memakaikan pakaian untuk ibunya yang meninggal tadi siang akibat Covid-19.

Ririn bersyukur kendati dirinya berinteraksi cukup erat dengan ibunda lantaran tidak tahu ia positif Covid-19, hasil tes swab menunjukkan dirinya negatif.

Bukan hanya Ririn yang negatif, semua keluarga yang tinggal satu rumah dengan almarhumah juga dinyatakan negatif.

Kendati demikian, dokter menyarankan Ririn Ekawati dan keluarganya menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Karena hal inilah, keluarga Ririn tidak menerima orang luar dengan menggelar acara tahlilan di rumahnya dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Memang keadaan seperti ini dan semua orang di rumah sudah swab segala macam dan hasilnya negatif. Tapi tetap harus ada isolasi mandiri. Jadi kita tidak bisa menerima orang luar masuk ke rumah,” kata Ririn Ekawati saat ditemui di rumahnya yang terletak di bilangan Bendungan Hilir Jakarta Pusat Rabu (2/12).

Ririn mengaku hanya akan menggelar pengajian keluarga untuk mendoakan ibunda yang tutup lembaran hidup di usia 62 tahun.

“Kita akan melakukan pengajian keluarga aja di rumah,” katanya lebih lanjut.

Ririn meminta orang-orang yang sempat mengenal almarhumah untuk mengampuni segala dosa dan kesalaahannya, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja semasa hidup.

Dan jika ada masalah utang piutang, diminta untuk menghubungi pihak keluarga untuk diselesaikan.

Seperti diketahui, Samsidar Zaid Moga, ibunda Ririn Ekawati meninggal dunia di usia 62 tahun tadi siang sekitar pukul 11.12 WIB di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Dia meninggal akibat Covid-19 setelah sempat bepergian ke Palu.

Selain Covid-19, ibu Ririn Ekawati diketahui juga memiliki riwayat penyakit gula, kolesterol dan sempat mengalami stroke.

Penyakit bawaan itu yang kemungkinan membuat kondisinya sangat sensitif pada virus korona atau Covid-19.

Gejala yang dirasakan almarhumah usai pulang dari Palu, ia merasakan demam yang cukup tinggi.

Selama satu hari panasnya tidak kunjung reda, Ririn sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibunda. Ririn lantas membawa ibunya ke rumah sakit.

Setelah dilakukan tes, hasilnya menunjukkan bahwa ia positif Covid-19. Tiga hari mendapat penanganan intensif di sebuah rumah sakit, kondisinya tetap tidak dapat diselamatkan meskipun dokter sudah berusaha maksimal.

Ibu Ririn Ekawati menghembuskan napas terakhir tadi siang sekitar pukul 11.12 WIB.

Jenazahnya lantas dimakamkan kemarin sore sekitar pukul 15.00 WIB di TPU Tegal Alur yang terletak di bilangan Kalideres Jakarta Barat. Prosesi pemakaman ibu Ririn Ekawati menggunakan protokol kesehatan Covid-19. (jpc)