Hujan dan Angin Kencang Terjang Sukabumi, Pohon Hingga Reklame Bertumbangan. Lihat Videonya!

0
43
reklame roboh
Detik-detik reklame di Jalur Lingkar Selatan Sukabumi roboh diterjang hujan dan angin kencang, Selasa (8/12/2020).
reklame roboh
Detik-detik reklame di Jalur Lingkar Selatan Sukabumi roboh diterjang hujan dan angin kencang, Selasa (8/12/2020).

SUKABUMI – RADAR BOGOR, Hujan disertai angin kencang membuat wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi porak poranda, Selasa (8/12/2020).

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, dari jumlah total 47 kecamatan, terdapat beberapa kecamatan yang telah menjadi korban bencana seperti pohon tumbang dan lainnya pada saat hujan deras dan angin kencang Selasa (8/12/2020).

Seperti halnya yang terjadi di wilayah Kecamatan Cikakak, tepatnya di Kampung Karangpapak, Desa Karangpapak, terdapat sejumlah rumah warga rusak dan sebuah pohon sawo dengan ketinggian lebih dari 20 meter tumbang, akibat angin kencang.

Sementara, di wilayah Kecamatan Cisolok, belasan rumah dan warung yang berada di pinggiran pantai laut Selatan Sukabumi, rusak dan pohon tubang setelah di terjang angin kencang di sertai hujan deras.

Serta, satu rumah panggung milik warga di Kampung Citajur, RT 022/006, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, tertimpa pohon. Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di ruas jalan raya turunan setelah kantor Kecamatan Bantargadung.

Sedangkan, di wilayah Kecamatan Palabuhanratu, beberapa rumah warga di Desa Tonjong, Desa Citarik dan Desa Buniwangi telah mengalami kerusakan ringan diakibatkan angin dan pohon tumbang yang menimpa rumah.

Satu TPS yang menggunakan tenda di TPS 11, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Buniwangi, rusak sementara untuk alat kelengkapan Pilkada selamat.

Pohon tumbang juga terjadi di depan Klinik Bunda Dr. Junaedi Pudunan Asem dan Depan Lapang Cangehgar menyebabkan jalan terturup dan satu rumah panggung milik Didoh di Kampung Cikembang, RT 02/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, tertimpa pohon.

Di jalan Lemburtengah, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, tiang listrik dan pohon jati tumbang hingga menyababkan listrik padam serta di Kecamatan Caringin, tepatnya di Kampung Cipuntang, Desa Talaga terdapat lima rumah warga mengalami kerusakan bagian atapnya.

Di Kecamatan Cikembar, pohon tumbang di depan Polsek Cikembar hingga menghalangi jalan sehingga akses jalan umum terganggu dan mengakibatkan kemacetan dan di Kecamatan Bantragadung sebuah pohon tumbang di tiga titik yang ada di Desa Bantargadung.

Akibatnya, arus lalu litnas di jalur Jalan Nasional Sukabumi – Palabuhanratu tertahan kurang lebih 2.5 jam. Lantaran, batang pohon telah menutupi badan jalan.

“Data semua bencana ini, belum masuk semua. Makanya, kita belum bisa mengetahui secara rinci soal kecamatan mana saja yang terdampak dari bencana itu. Terlebih lagi, petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) yang bertugas di seluruh kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, belum melaporkan secara rinci. Iya, sebagian mereka hanya mengirimkan foto berikut keterangannya saja,” kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani kepada Radar Sukabumi, Selasa (08/12/2020).

https://youtu.be/4xxsTo3-fJQ

Saat ini, BPBD dan P2BK beserta pemerintah setempat serta petugas gabungan tengah berada di sejumlah lokasi bencana alam tersebut, untuk membantu berupaya membersihkan dan mengevakuasi puing-puing material bangunan maupun pohon tumbang tersebut.

“Seperti pohon tumbang di Depan Klinik Bunda Dr. Junaedi Pudunan Asem dan Depan Lapang Cangehgar menyebabkan jalan terturup. Tapi, sekarang Alhamdulillah sudah ditangani petugas Dinas Damkar dan Satpol PP Kecamatan Palabuhanratu,” bebernya.

Untuk mengantisipasi bencana susulan di musim hujan ini, pihaknya menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan kewaspadaannya pada cuaca esktrim saat ini. Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya untuk meminimalisir terjadinya resiko bencana alam.

“Kalau bencana itu, tidak ada yang tahu dan tidak bisa diprediksi. Namun, alangkah baiknya kita meningkatkan kewaspadaan. Khususnya bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan maupun bantaran sungai,” paparnya.

Sementara itu, sejumlah pohon dan tiang reklame juga tumbang dan merusak beberapa rumah milik warga di Kota Sukabumi. Dari data yang tercarat BPBD Kota Sukabumi, akibat angin kecang tersebut terdapat 17 bencana yakni, pohon tumbang di Jalan Stadion Surya Kencana, Taman Asri RT 4/14 Ciaul, Rawagede RT3/5 Cikundul, baliho papan reklame tumbang di Jalur Jalan Palabuhan, pohonohon tumbang sekitar Hotel Anugerah, tiang listrik PJU roboh di Prana Cikole.

Ditambah lagi, pohon tumbang di Ciaul Pasir di Jalan Kokom Komariah RT4/13, Asbes rumah mengenai anak cilik di RT3/2, Kelurahan Benteng Tengah, atap rumah di Gang Juli RT3/13 Kebonjati, kabel listrik jalan Bhayangkara, atap rumah di Kramat RT1/7, rumah kena angin puting beliung di RT3/2, pohon tumbang di Jalan Sriwijaya, pohon tumbang di Komplek Stukpa Jalan Bhayangkara, kanopi tempat usaha Nyomplong, pohon tumbang Jalan Sudirman dan pohon tumbang samping kantor PDAM Karamat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardani mengatakan, insiden terjadi sekira pukul 17.00 WIB, saat daerah tersebut diterjang angin kencang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun yang luka akibat kejadian ini,” ungkap Imran Wardani kepada Radar Sukabumi, Selasa (8/12/2020).

Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat petugas langsung melakukan pengecekan dan evakuasi pohon tumbang tersebut.

“Petugas saat ini sudah selesai melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut agar tidak menghambat pengendara yang melintas,” ujarnya.

Namun, BPBD hingga saat ini belum dapat mempredisi kerugian yang diakibatkan bencana tersebut. “Petugas masih melakukan pendataan dan penghitungan kerugian,” ucapnya.

Menurut Imran, terdapat beberapa daerah yang rawan cuaca ekstrim diantaranya, Kecamatan Cikole, Gunungpuyuh dan Kecamatam Warudoyong.

“Ya, paling tinggi berada di Kecamatan Cikole karena berbagai macam karakteristik ada. Menghadapi fenomena siklon ini kami menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan memastikan mitigas bencana. Jika terjadi bencana, kami minta masyarakat segera melaporkan kepada kami,” himbaunya. (den/bam/t)