JAKARTA-RADAR BOGOR, Lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT) telah mengumumkan jadwal seleksi masuk perguruan tinggi. Proses seleksi akan dimulai pada 4 Januari 2020. Satuan pendidikan yang akan mengikuti diharap bersiap sejak sekarang.
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto membeberkan, untuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dimulai pada 4 Januari 2021 untuk registrasi akun LTMPT.
Setiap peserta wajib memiliki akun LTMPT. Sementara bagi sekolah yang sudah memiliki akun di tahun ini tidak perlu mendaftar ulang.
Kemudian, dilanjutkan dengan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) pada 11 Januari–8 Februari 2021. Kali ini tak perlu data seluruh siswa dimasukkan. Cukup siswa yang eligible sesuai kuota masing-masing sekolah saja.
’’Penetapan siswa eligible dilakukan oleh sekolah pada periode 4 Januari sampai 8 Februari 2021,’’ ujarnya pada temu media akhir pekan lalu.
Pemeringkatan ini dilakukan oleh sekolah dengan memperhitungkan nilai-nilai mata pelajaran yang ditetapkan.
Misal, untuk jurusan IPA, nilai yang diperhitungkan ialah mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika dan Biologi. Untuk IPS, nilai mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi dan Geografi.
Sedangkan untuk jurusan Bahasa adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sastra Indonesia, Antropologi dan salah satu bahasa asing. Terakhir untuk SMK, nilai mata pelajaran yang diperhitungkan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Kompetensi Keahlian.
Lalu bagaimana jika ada siswa yang mendapat nilai yang sama? Budi mengatakan, sekolah bisa menambahkan kriteria lain untuk seleksi. Seperti, prestasi akademik. Jika sudah terdata di PDSS maka setiap siswa harus melakukan pendaftaran SNMPTN sendiri pada 15 hingga 24 Februari 2021. Hasilnya, akan langsung diumumkan pada 22 Maret 2021.
Pada dasarnya, kata dia, tak banyak perbedaan pendaftaran tahun depan dengan sebelumnya. Hanya saja, pada SNMPTN tahun depan akan diikuti pula oleh politeknik. Setidaknya, ada 40 politeknik yang bakal bergabung ke LTMPT selain 85 PTN yang sudah bergabung.
Selanjutnya, untuk ujian tulis berbasis komputer (UTBK) seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) registrasi akun dimulai pada 7 Februari–12 Maret 2021. Dilanjutkan proses pendaftaran 15 Maret–1 April 2021. Calon peserta wajib membayar biaya UTBK sebesar Rp 200 ribu bagi yang mengikuti ujian saintek atau soshum. Sementara untuk kelompok ujian campuran Rp 300 ribu per peserta. ’’Bagi yang sudah diterima di SNMPTN maka dilarang untuk mendaftar di UTBK-SBMPTN,’’ tegas Budi.
Untuk pelaksanaan ujian, Budi mengatakan, bakal dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. UTBK dilaksanakan dua gelombang, pada 12–18 April 2021 dan 26 April–2 Mei 2021. Seluruhnya dilaksanakan di 74 pusat UTBK PTN seluruh Indonesia. ’’Setiap harinya akan dua sesi yang digelar,’’ ungkapnya.
Menyoal materi ujian, Budi menyampaikan, bahwa akan kembali seperti semula. Yakni, tes potensi skolastik (TPS) dan tes kompetensi akademik (TPA). Beda dengan tahun ini yang hanya berisikan TPS saja. Kebijakan ini dilakukan guna mengantisipasi penularan Covid-19. Oleh karenanya calon peserta diminta untuk betul-betul menyiapkan diri sebelum ujian.
Sebagai informasi, seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN dilakukan melalui tiga jalur. Pertama SNMPTN dengan kuota minimum 20 persen. SNMPTN ini menerima mahasiswa berdasarkan nilai akademik dan atau nilai akademik dan prestasi lainnya. SNMPTN ditanggung biayanya oleh pemerintah.
Kedua, SBMPTN dengan kuota minimum 40 persen. SBMPTN menerima mahasiswa berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain. Biaya ditanggung peserta dan subsidi pemerintah. terakhir, jalur ujian Mandiri dengan kuota maksimum 30 persen. (jawapos)