JAKARTA-RADAR BOGOR, Dua anggota kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin sudah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keduanya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dari Gerindra dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara dari PDIP.
Terkait hal itu, isu reshuffle kabinet pun semakin santer dibicarakan, baik dari kalangan elite partai ataupun publik. Tentu saja spekulasi soal siapa-siapa saja yang akan diganti atau digeser mengemuka. Tak terkecuali kandidat pengganti Menteri KKP dan Menteri Sosial.
Menurut Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar-Lembaga, Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, dalam urusan perombakan kabinet ini, pihaknya berbaik sangka terhadap beredarnya susunan kabinet “bayangan” tersebut, dalam versi manapun.
Hal itu menurutnya bisa dimaknai bahwa masih banyak elemen masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan program pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kami yakin, segala program pemerintahan Jokowi bermuara pada kesejahteraan rakyat, artinya susunan kabinet bayangan yang hari-hari ini beredar, adalah bagian dari aspirasi agar terjadi percepatan terwujudnya kesejahteraan rakyat. Rasanya hanya itu yang diinginkan rakyat Indonesia hari ini, terlebih di masa pandemi yang seolah tak bertepi,” kata Dono dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.
Beredarnya daftar kabinet bayangan dan aspirasi kesejahteraan rakyat, menurut Dono, merupakan sinyal kuat bahwa Presiden Jokowi akan menggunakan hak prerogatifnya secara penuh lantaran presiden diberi kewenangan demikian oleh konstitusi.
“Saya pikir dalam sistem presidensial, patokan calon menteri adalah mengutamakan kompetensi dan integritas, sementara afiliasi politik (calon menteri) sejatinya hanyalah faktor pelengkap,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dono mengungkapkan, berbekal pengalaman periode pertama, ia ingin menyampaikan bahwa reshuffle kali ini adalah yang terakhir, dengan kata lain tiada lagi tindakan serupa hingga selesai periode Pak Jokowi. Tentu ia sangat paham jika Jokowi memiliki kemampuan untuk menempatkan orang yang tepat. Apalagi tahun 2021 di depan mata.
“Kami segenap relawan, selalu siap mengawal pemerintahan Pak Jokowi, bukan sekadar mengawal, namun sebisa mungkin juga meringankan. Oleh karena itulah kami berpendapat, bahwa kiranya reshuffle cukup sekali ini saja, agar Pak Jokowi bisa segera tancap gas,” pungkasnya. (jgp)