Selama Investigasi Tewasnya 6 Laskar FPI, Ini Bukti-bukti yang Didapatkan Komnas HAM

0
40
Investigasi-Komnas-HAM
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menunjukan barang bukti saat memberikan kesimpulan atau rekomendasi terkait insiden tewasnya enam laskar FPI di Gedung komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Ricardo/JPNN
Investigasi-Komnas-HAM
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menunjukan barang bukti saat memberikan kesimpulan atau rekomendasi terkait insiden tewasnya enam laskar FPI di Gedung komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Ricardo/JPNN

JAKARTA – RADAR BOGOR, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menunjukkan sejumlah barang bukti yang didapatkan selama tiga pekan menginvestigasi kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI), yang ditembak kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Senin (7/12/2020).

Bukti pertama, Komnas HAM menunjukkan tujuh proyektil dan empat selongsong.  Komnas HAM menyebutkan barang itu ditemukan di dekat lokasi kejadian, tetapi tidak membeberkan secara lengkap asal muasal proyektil dan selongsong.

“Proyektil jumlahnya tujuh, satu kami tidak yakin. Jadi dari tujuh itu, kami satu tidak yakin, yang yakin enam. Selongsong empat. Tiga utuh, satunya kami duga itu ada bagian belakang,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat menyampaikan keterangan resmi di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2020).

Menurut Anam, terkait asal muasal proyektil dan selongsong, masih perlu dilakukan pendalaman dengan uji balistik. Komnas HAM berjanji terbuka dalam menginvestigasi kasus tewasnya enam laskar FPI.

“Ini masih membutuhkan uji balistik, kami sedang upayakan uji ini terbuka dan akuntable. Kalau bisa diakses semua, bisa terang peristiwa,” ujar dia.

Selain proyektil dan selongsong, Komnas HAM turut menemukan bukti berupa serpihan kaca dalam kasus tewasnya enam laskar FPI.

Pecahan kaca itu yang diduga berasal dari mobil yang ditumpangi oleh laskar FPI dan polisi saat saling serempet di Tol Jakarta-Cikampek.

“Tim juga di lapangan mengambil atau dapat bukti lainnya, seperti rekaman percakapan, CCTV jalan, dan beberapa yang lain. Ini tentu kami dapat berkat kerja sama dari pihak yang kami mintai keterangan,” tutur Komisioner Komnas HAM Amiruddin.

Sebagai informasi, Komnas HAM membentuk tim penyelidikan setelah peristiwa enam laskar FPI tewas ditembak polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang.

Tim dibentuk untuk menginvestigasi kasus tersebut. Sebab, pihak polisi dan FPI memiliki versi berbeda dalam menyikapi kasus tersebut. (ast/jpnn)