BPPTKG Sebut Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi

0
43
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, Jogjakarta. (Andreas Fitri Atmoko/Antara)
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, Jogjakarta. (Andreas Fitri Atmoko/Antara)

JOGJAKARTA-RADAR BOGOR, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan, aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Tengah masih tinggi berdasar pengamatan sepekan terakhir. Hingga saat ini, belum ada perubahan status.

”Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat siaga,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Menurut dia, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dan awan panas sejauh maksimal 5 km. Selama periode pengamatan 18 sampai 24 Desember, gempa vulkanik dangkal (VTB) tercatat sebanyak 307 kali, gempa fase banyak (MP) sebanyak 1.587 kali, gempa guguran (RF) 250, gempa hembusan 324 kali, gempa low frekuensi tiga kali, serta gempa tektonik tujuh kali.

”Minggu ini, gempa lebih tinggi dibandingkan minggu lalu,” terang Hanik Humaida.

Selain kegempaan, data pengamatan deformasi juga menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm per hari. Berdasar analisis morfologi, menurut dia, area puncak Merapi berdasar foto dari sektor tenggara pada 24 Desember terhadap 8 Desember menunjukkan adanya sedikit perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG juga meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. (jawapos)