Pemkot Bogor – LIPI Bahas Penataan Sekitaran Kebun Raya Bogor

0
79

BOGOR-RADAR BOGOR, Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hendrian dan jajarannya mendatangi Balai Kota Bogor, Kamis (02/01/2020) siang.

Tujuan kedatangannya ingin menemui Wali Kota Bogor, Bima Arya untuk membahas rencana penataan sekitaran Kebun Raya Bogor (KRB).

Hendrian menyatakan, kunjungan yang dilaksanakan dalam rangka silaturahmi. Selain itu, saat ini pihaknya akan segera menata KRB dan sekitarnya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih bersih, cantik dan tertata.

“Itu perlu segera dilaksanakan mengingat keberadaan KRB bersanding dengan Istana Presiden yang sering digunakan sebagai lokasi acara kenegaraan. Disamping itu diharapkan bisa memenuhi kepuasan pengunjung secara umum dan yang lainnya. Ini menjadi penting, karena ada dampaknya bagi Kota Bogor, baik langsung atau tidak langsung,” katanya di Paseban Punta, Balai Kota Bogor.

Kedepan dia berharap ada sinergitas yang lebih antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sebagai stakeholder yang penting dengan LIPI. Pasalnya, segalanya akan lebih baik jika dilaksanakan bersama-sama.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, Pemkot Bogor Bersama LIPI akan melakukan kajian bersama dalam hal penataan  KRB dan sekitarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Bima Arya menerangkan konsep dan program penataan yang sedang dan akan dilakukan Pemkot Bogor, diantaranya penataan kawasan Suryakencana yang berseberangan dengan Kebun Raya Bogor.

Menurut Bima Arya, idealnya Kebun Raya Bogor tidak boleh dimasuki kendaraan. Untuk itu diperlukan lahan parkir. Pada kesempatan tersebut Bima Arya juga menyampaikan rencana penataan  di sekitar Tepas Salapan Lawang agar lebih tertata dan lebih cantik.

“Bagusnya semua stakeholder duduk sama-sama. Setiap akhir pekan Kebun Raya Bogor dikunjungi kurang lebih 10 ribu wisatawan dan salah satu penyebab kemacetan di Kota Bogor karena bus-bus wisatawan parkir dibahu jalan. Jadi yang utama dan diperlukan adalah lahan parkir, selama itu tidak selesai kita akan repot,” jelas Bima Arya. (Prokopim)