Ganggu Penumpang, Sopir Angkot Keluhkan Keberadaan Pengamen

0
320
Ribuan Angkot di Bogor Dibekukan Dishub, Organda Ungkap Penyebabnya
Ilustrasi. (Dok. Radar Bogor)

BOGOR-RADAR BOGOR, Keberadaan pengamen di Kota Bogor mulai dikeluhkan sejumlah pengemudi angkot. Musababnya, keberadaan mereka kerap meresahkan.


Penggalan curhatan itu diungkapkan oleh salah satu pengemudi angkot saat menghadiri kegiatan Jumat Curhat di Taman Ekspresi, Sempur, Jumat (20/1). Kegiatan itu mengundang para pengemudi angkot dan ojek online (ojol) bersama pihak Polresta Bogor Kota.

“Kami para pengemudi dan penumpang angkot merasa terganggu dengan ulah para pengamen,” kata sopir trayek 05 jurusan Cimahpar-BTM.

Menurut dia, banyak penumpang yang akhirnya merasa risih saat pengamen keluar masuk angkot lantaran kurang sopan. Apalagi, lebih banyak keberadaan mereka yang mengganggu.

“Banyak keluhan kan turun juga membahayakan karena (pengamen) loncat saat angkot jalan. Kalau sudah terjadi kecelakaan pasti sopir juga yang disalahkan,” keluh dia.

Sang sopir angkot juga pernah mengaku pernah ada kejadian pengamen yang berulah. Kaca mobil angkot dipecahkan.

“Pernah kejadian di angkot 07 sampai mecahin kaca angkot, banyak pengamen tidak sopan, bukan dari supir saja (yang mengeluhkan) tapi penumpang, karena merasa ketidaknyamanan. (Kami) menginginkan tidak ada pengamen, kami sudah membicarakan (soal ini) ke Dishub dan Organda,” sambung dia.

Menanggapi hal itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso berjanji akan menindaklanjuti permasalahan tersebut sebagai upaya memberikan rasa aman bagi warga Kota Bogor.

“Saya (sudah) share nomor telepon saya. Kalau misalkan ada yang mecahin, informasikan ke saya nanti saya tangkap. Mecahin (kaca) sudah tidak boleh, melakukan perusakan, penganiayaan, pembakaran, pemukulan, itu sudah masuk pidana,” ucapnya.


Kapolresta yang baru dilantik ini meminta pengemudi juga aktif memberikan informasi agar bisa langsung menugaskan jajarannya untuk mendatangi lokasi. (*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto