SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya meninjau lokasi jalan yang terputus di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Politisi Demokrat itu terjun ke lokasi bencana di Desa Sukamaju dan Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, serta ke tempat pengungsian di SD Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya.
AW-sapaan Asep Wahyu memaparkan beberapa temuan di lapangan saat meninjau wilayah bencana, Kamis (2/1).
Menurutnya, di Desa Sukamaju perlu segera dibangun jembatan darurat agar distribusi bantuan lebih mudah. “Pemerintah harus tanggap untuk membuat akses jalan agar seluruh bantuan dapat tersalurkan,” ujar AW kepada Radar Bogor.
Sedangkan temuan lainnya berada di Desa Sukaraksa. Dikatakanya, kontur tanah di wilayah yang sudah berpotensi longsor karena sudah amblas di beberapa titik harus segera diwaspadai.
Banyaknya titik bencana membuat pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemprov Jabar harus sigap dalam penanganan baik daerah terdampak maupun korban bencana. “Harus ada pemulihan traumatik juga untuk para korban bencana, terutama anak-anak,” ungkapnya.
Sedangkan di Kecamatan Sukajaya, AW menyebut hanya tiga desa yang bisa diakses. Sementara warga di delapan desa terisolir sepenuhnya karena jalanan yang putus dan tertutup longsor.
Delapan titik di poros jalan Cigudeg-Sukajaya yang masih terputus dan mengisolasi delapan desa lainnya, seperti dari Harkat Jaya ke Kiara Sari, Kiara Pandak dan ke Urug juga dari Pasir Madang ke Cileuksa.
Di Desa Sukaraksa sendiri kondisi tanahnya labil, kondisi jalan di depan kantor desa sudah ada yang amblas, karena posisinya berada di pinggir sungai. Ke depan akan rentan situasinya, tampaknya harus ada alternatif jalan lain yang menghubungkan Cigudeg ke Sukajaya ini.
“Alhamdulillah Kamis (3/1) malam sudah ada dua alat berat, tetapi berakhir di Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg menuju Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya. Problem yang dihadapi sekarang adalah jalan dari Desa Harkat Jaya ke desa-desa lainnya di Sukajaya masih sulit dilalui,” ucapnya.
Hingga saat ini masih terdapat delapan titik di poros jalan Cigudeg-Tenjolaya yang masih terputus dan mengisolasi delapan desa lainnya, seperti dari Harkat Jaya ke Kiara Sari, Kiara Pandak dan ke Urug juga dari Pasir Madang ke Cileuksa.
Di Desa Sukaraksa sendiri kondisi tanahnya amat labil, kondisi jala di depan kantor desanya sendiri sdh ada yg amblas, posisinya pun berada di pinggir sungai, ke depan akan rentan situasinya, tampaknya harus ada alternatif jalan lain yang menghubungkan Cigudeg ke Sukajaya ini.
“Saya sangat berharap alat berat bisa melakukan evakuasi di lokasi-lokasi bencana itu dengan segera, agar bantuan bisa terdistribusikan. Listrik mati, sinyal hp yang tidak ada membuat kordinasi pun hanya bisa dilakukan dengan cara konvensional,” ucapnya.
Sehingga, kata dia, memperbaiki dan membersihkan akses jalan yang rusak dan tertutup harus menjadi prioritas yang utama. “Jalan yang terputus di daerah Sukajaya memotong jalur transportasi dan akses distribusi bantuan dan logistik. Ini harus segera ditangani,” katanya lagi.
Dirinya juga sudah berkordinasi dengan Sekda Pemprov Jabar agar menyediakan bantuan alat berat untuk membereskan akses jalan di Kecamatan Cigudeg dan Sukajaya. Karena hal itu yang jadi prioritas utamanya.(ded)