Penataan Pedestrian, 89 PKL Suryakencana Diminta Segera Pindah

0
170
PKL di sepanjang jalan Suryakencana
PKL di sepanjang jalan Suryakencana. (Nelvi/Radar Bogor)
PKL di sepanjang jalan Suryakencana
PKL di sepanjang jalan Suryakencana. (Nelvi/Radar Bogor)

BOGOR-RADAR BOGOR,Rencana sterilisasi sebanyak 89 pedagang kaki lima (PKL) Suryakencana ke Plaza Bogor, dua pekan kedepan, menjadi langkah baru Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor matangkan penataan pedestrian kawasan pecinaan tersebut.

Kepala Diskop UMKM Samson Purba menjelaskan, sterilisasi tersebut dilakukan selambatnya hingga 14 Januari mendatang. Lantaran, kawasan tersebut segera ditata oleh PT Sinar Sosro menjadi pusat kuliner legendaris yang berada di Jalan Bata hingga Koridor Jalan Roda 1 – 7.

“Sebelum 14 Januari diharapkan pedagang masuk Plaza Bogor, karena memang ada pelaksanaan pembuatan booth dari Sosro. Nah, ini mekanismenya kurang lebih sebulan setengah,” katanya ditemui di Balai Kota, kemarin (3/1).

Samson melanjutkan, menunggu fasilitas sarana dan prasarana selesai barulah pedagang yang terpilih ditempatkan di Jalan Bata maupun Koridor Jalan Roda 1 – 7.

“Jadi karena memang konsepnya sudah dibuat, artinya tidak semua terfasilitasi hanya beberapa pedagang yang terpilih saja, untuk pedagang yang tidak terpilih tetap berada di Plaza Bogor nantinya,” urai Samson.

Kelayakan pedagang yang ditempatkan di Jalan Bata maupun Koridor Jalan Roda 1 – 7 ini, kata Samson, difilter langsung oleh Wali Kota Bima Arya yang melihat dari berbagai aspek.

“Nanti setelah dipilih dikasih waktu satu bulan untuk dilatih berupa pemberdayaan sebelum mereka ready. Dari 89 pedagang yang direlokasi, hanya 39 diantaranya yang masuk Jalan Bata, sedangkan Koridor Jalan Roda 1 – 7 hanya akan diisi 18 pedagang, karena ada beberapa koridor yang tidak diperkenankan menjadi lokasi berjualan,” urainya.

Dikatakannya, selambatnya pertengahan Februari booth-booth yang dibangun PT Sinar Sosro telah terisi. Disisi lain nantinya, kata Samson, pelatihan tidak menutup kemungkinan akan melibatkan pihak ketiga, semisalnya perguruan tinggi.

“Deadline tanggal 14 Januari, karena memang sudah disosialisasikan ke warga. Memang ketika pedestrian selesai dilaksanakan, pedagang minta ditata,” urainya.

Sementara itu, masih kata Samson, untuk pedagang yang tidak terpilih ditempatkan di Jalan Bata maupun Koridor Jalan Roda 1 – 7, adalah tugas PD Pasar untuk memeriahkan pedagang kuliner tersebut.

“Termasuk nanti untuk biaya sewa seperti apa nanti kita atur, ada tim khusus rapat setelah ini. Sementara besaran biaya sewa di Plaza Bogor maupun Jalan Bata dan Koridor Jalan Roda belum ditentukan,” urainya.

Terpisah, Direktur Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya Muzakkir menuturkan, ada waktu sekitar 1,5 bulan untuk mematangkan konsep pusat kuliner legendaris di Jalan Bata. Selain pembayaran non tunai, nantinya seluruh tenan di pusat kuliner legendaris harus menyajikan makanan tanpa piring dan gelas, agar kawasan tersebut tetap rapi, indah, dan nyaman.

“Kami akan mengutamakan pedagang legendaris yang ada di Suryakencana, ada Soto Kuning, Asinan, dan sebagainya. Nanti 10-20 persen makanan lainnya kita upayakan mengajak pedagang makanan legendaris yang ada di Bogor, tujuannya untuk menarik minat masyarakat,” ujar Muzakkir.
Ada sekitar 40 stan yang bisa berjualan di kawasan tersebut. Sisanya akan disiapkan di kawasan tujuh koridor yang juga dibangun oleh Pemkot Bogor sebagai tempat relokasi pedagang Suryakencana yang semula berjualan di trotoar.

“Nanti sama, yang di kawasan tujuh koridor juga bayarnya cashless, kita sedang jajaki vendor mana yang cocok. Ini kita lakukan supaya perputaran uangnya jelas, dan ketahuan pendapatan satu tenannya berapa,” tandasnya. (wil/c)