3 Desa di Bogor Barat Masih Terisolasi, Distribusi Bantuan Andalkan Helikopter

0
214
Alat-Berat
Alat-Berat
Satu unit alat berat tengah bekerja membuka akses jalan menuju lokasi bencana di Sukajaya.

BOGOR – RADAR BOGOR, Satu per satu wilayah di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang terisolasi akibat longsor, mulai bisa diakses.

Dari yang sebelumnya enam desa: Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa dan Pasir Madang, kini menyisakan tiga desa lagi. Yakni Desa Kiarasari, Cileuksa dan Cisarua.

Ketua Tim Satgas Pembukaan jalur Pasir Madang Balai VI Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Suparman, mengatakan ada enam titik longsor di Pasir Madang yang sudah bisa diakses masyarakat.

“Sudah bisa dilewati sejak pagi. Kami terus berupaya agar longsor di titik lain juga bisa segera diselesaikan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Dia menjelaskan untuk wilayah Pasir Madang masih ada dua titik longsor lagi yang perlu dibuka oleh alat berat . Hanya saja, tim menemui kendala karena cuaca tidak pasti.

Kadang tiba-tiba hujan. Kadang tidak. Belum lagi timbunan longsor yang cukup panjang dan tebal.

“Ketebalan ada yang sampai 6,7 meter. Untuk panjang jalan yang tertutup bervariasi. Ada yang panjangnya 40 meter dan ada yang 60 meter. Ada juga longsoran terpanjang bisa sampai 150 meter dengan ketebalan 2 sampai 3 meter,” imbuhnya.

Dia bilang, jika dua titik longsor di Pasir Madang sudah selesai dievakuasi, tim-nya akan melanjutkan untuk membuka longsor di jalan utama menuju ke Desa Cileuksa.

Dari laporan yang dia terima, longsoran sepanjang 200 meter masih menutup jalan utama menuju Cileuksa. “Target kami hari ini (kemarin,red) titik longsor di Pasir Madang bisa terbuka semua,” cetusnya.

Sementara itu, hingga Selasa (7/1/2020) , penyaluran logistik masih mengandalkan helikopter. Namun, distribusi lewat udara juga terkendala daya tampung helikopter yang terbatas dan kerap kali terkendala kondisi cuaca.

Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Harry Eko Sutrisno mengatakan bantuan logistik sebanyak 1,2 ton telah dipasok lewat udara ke wilayah terdampak bencana di Sukajaya Kabupaten Bogor. “Bantuan ini terdiri dari terpal, selimut, air bersih dan semabako,” ujarnya.

Selain helikopter, bantuan coba diantarkan dengan mobil offroad. Delapan mobil offroad berangkat pada Minggu (5/1/2020) , tetapi baru pada Selasa tiba di kampung terluar di Desa Cileuksa.

Bantuan juga coba didistribusikan dengan motor trail, selain dengan berjalan kaki, sekalipun butuh waktu berjam-jam untuk tiba di lokasi yang terisolasi. Dengan cara dipikul atau hanya menggunakan motor, logistik yang bisa disalurkan pun jumlahnya minim dan terbatas.

Sementara, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengungkapkan, pihaknya masih melakukan assesment untuk desa yang terisolir dan juga kebutuhan pengungsi. Distribusi logistikmasih terus dilakukan oleh Pemkab

“Kemarin saja, satu helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah lebih empat kali balik membawa logistik ke lokasi,” beber Iwan saat ditemui di posko utama bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Cibinong, Selasa (7/1/2020).

Bencana yang terjadi, kata Iwan berdampak pada semua warga. Baik yang terkena langsung bencana, maupun yang tidak. Pasalnya, stabilitas perekonomian yang ada di wilayah bencana di Sukajaya lumpuh. Sehingga dibutuhkan bantuan yang sama.

“Bantuan itu tidak perlu pakai syarat apa – apa. Apalagi KTP segala. Itu jadi ribet, bisa lansung dilaporkan saja ke posko utama di kecamatan,” beber dia.

Terkecuali, kata dia, pengambilan bantuan dilakukan oleh perwakilan yang sengaja diutus warga untuk mengambil di posko bantuan.

Hal itu untuk menghindari adanya tindak penipuan. Namun secara luas, warga yang datang lansung meminta bantuan, tidak diberikan syarat untuk menunjukan identitas tersebut.

“Sekarang ini kita bangun komunikasi dulu yang baik. Jika memang ditemukan hal itu ya silahkan saja laporkan. Saya sudah diperintahkan desa untuk tudak memberikan syarat apa – apa soal bantuan,” bebernya.

Ditempat yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menuturkan, akses jalan menuju desa terisolir dan terdampak bencana sudah mulai terbuka. Jalan sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan maupun roda empat.

“Jika kemarin-kemarin akses jalan terputus di Desa Harkat Jaya. Hari ini mulai terbuka hingga hampir Desa Urug yang sebelumnya terisolir,” kata Burhanudin.

Burhan menambahkan, untuk mempercepat pembukaan akses jalan sejumlah alat berat akan diarahkan ke jalan menuju desa-desa terisolir seperti Desa Cisarua, Cileuksa, Pasir Madang, Kiara Sari, Urug, dan Kiara Pandak.

“Besok (hari ini,red) pagi alat berat akan kami arahkan menuju ke enam desa terisolir tersebut, ada yang satu desa dua alat berat dan juga ada yang satu desa satu alat berat sesuai kebutuhannya,” tambahnya.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hasan menegaskan, assesment tidak hanya dilakukan di Kecamatan Sukajaya saja. Meskipun paling parah, pendataan tetap dilakukan bagi seluruh wilayah yang terdampak bencana di Kabupaten Bogor.

“Kejadian bencana ini ada puluhan titik. Sudah ada sekitar 13 titik yang sudah selesai assesment-nya. Bantuan makanan sudah hampir semua terdistribusi, hanya seperti di Desa Cisarua di Sukajaya mungkin yang masih susah. Makanya menggunakan heli,” tambahnya. (dka/nal/c)