BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mematangkan beberapa usulan, terkait nama alun-alun yang akan dibangun di kawasan Plaza Kapten Muslihat, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, ada beberapa usulan yang muncul untuk menggantikan eks Taman Ade Irma Suryani yang lebih dikenal Taman Topi.
“Ada usulan Alun-alun Dewi Sartika, ada Alun-alun Kapten Muslihat, ada pula Alun-alun Pakuan. Tapi kemarin disepakati namanya Alun-alun Kota Bogor yang lebih netral, tetap Dewi Sartika dengan Kapten Muslihatnya nanti diabadikan di sini. Dari beberapa desain ditekankan itu,” ucap Bima ketika mengajak para kepala OPD melihat lahan ex Taman Topi, yang akan dijadikan Alun-alun Kota Bogor seusai briefing.
“Rp15 miliar bantuan dari pak gubernur Jawa Barat, karena tidak semua kota dapat, tergantung lokasi. Lokasi di Bogor termasuk yang strategis dan grand desainnya Insya Allah bagus,” ujar Bima sembari memberikan arahan kepada kepala OPD.
Lahan seluas 17.118 meter persegi tersebut, nantinya akan terintegrasi dengan Masjid Agung dan Stasiun Bogor. Bima menilai, secara umum desainnya bagus. Ia juga menginginkan lima dimensi terpenuhi, baik untuk konsultan maupun dinas terkait.
“Seperti di Eropa, di sana kan gereja menyatu dengan taman serta tempat publik lain. Nah ini Masjid Agung kan, Bandung agak terpisah dikit, kami ingin menyatu betul dan masjid sudah dievaluasi dikit Rp15 miliar terserap,” tuturnya.
Dikatakan Bima, pembangunan alun-alun nantinya bukan sekedar untuk rekreasi tetapi vegetasi dan memiliki nilai filosofi Bogor.
“Ini di tengah-tengah akan ada tourism information center, akan ada lapangan dan jogging track. Juga akan ada semacam teater,” ujarnya.
Sehingga di area tersebut, nantinya mampu menampung 500 orang untuk berkumpul melakukan pagelaran seni dan lain-lain.
“Tapi saya tekankan, semua harus terintegrasi jadi saya pesan ke pak Chusnul (Kadis PUPR,red) dipastikan tahun ini pengerjaan trotoarnya,” ujar dia.
Bima meminta Kabid Dalops Satpol PP mulai menyosialisasikan ke KFC sebarang Taman Topi. “Jadi kalau di sini sudah rapi, sekitarannya juga harus rapi,” pintanya.
Sedangkan pemagaran ini dilakukan sampai batas ujung trotoar, dipastikan pagar di luar trotoar. Sehingga, jika ada yang parkir di pinggir jalan harus ditertibkan.
Alun-alun ini nantinya, kata dia, bakal multi fungsi termasuk yang lalu lalang keluar dari Stasiun Bogor juga akan ke sini.
“Nanti trem juga akan melintas ke sini, Insya Allah trem di Baranangsiang, kemudian masuk ke Otista kemudian ke Djuanda dan belok ke sini (Alun-alun,red). Trotoar akan disesuaikan disini, jadi sayang kalau dibongkar, dua tahun lagi untuk trem,” tukasnya.
Pembangunan alun-alun Kota Bogor ini dilakukan bersamaan habisnya masa kontrak PT Eksotika selaku pengelola Taman Ade Irma Suryani dengan Pemkot Bogor.
Seperti terlihat kemarin, para pekerja dari PT Eksotika mulai melakukan pembongkaran arena bermain yang terdapat di Taman Ade Irma Suryani. Hal sama juga dilakukan oleh para pedagang yang biasa mangkal di taman bermain tersebut.
Humas PT Eksotika, Basiran mengatakan bahwa per hari ini (kemarin,red) Taman Topi sudah berhenti beroperasi. “Tanggal 2 kita melakukan pemberitahuan kepada para pengunjung bahwa Taman Topi sudah habis kontrak, dan tanggal 6, operasionalnya sudah berhenti,” kata Basiran. (ded/c)